Bisa Bermanfaat juga Berbahaya Bagi Anak, Inilah Bedanya Suplemen dan Imunomodulator

By Gazali Solahuddin, Jumat, 4 Januari 2019 | 17:25 WIB
Berikan Suplemen atau Imunomodelator saat musim sakit seperti saat ini? (Pixabay)

Nakita.id - Daya tahan tubuh anak harus terus dijaga supaya tetap fit.

Daya tahan tubuh anak harus ditingkatkan alias di push manakala masuk "musim" banyak orang sakit.

Seperti apa musim banyak orang sakit itu?

Itu adalah musim, seperti musim pancaroba, musim badai, musim panas berkepanjangan, dan musim hujan berkepanjangan yang disertai banjir dimana-mana.

Baca Juga : Awas Dosis dan Aturan Pakai Suplemen Vitamin, Ginjal Anak Taruhannya!

Pada saat itu banyak sekali orang sakit.

Di saat itu proses infeksi akan sangat cepat terjadinya.

Supaya tetap optimal saat musim banyak orang sakit perlu di push atau di booster, supaya lebih optimal lagi.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Ini Aturan Konsumsi Suplemen untuk Anak

Dengan apa?

Pilihannya bisa dengan suplemen multi vitamin atau imunomodulator.

Baca Juga : 6 Mitos Seputar Vitamin dan Suplemen Untuk Anak, Untuk Anak Jangan Coba-Coba!

Moms, belum banyak yang tahu perbedaan mendasar antara suplemen dengan imunomodulator.

Menurut dr. Zakiudin Munasir, Spa(K)., dari Sub Bagian Alergi, Imundogi Kesehatan AnakFKUI/RSCM, Keduanya sama-sama dapat meningkatkan daya tahan tubuh, dijual bebas, dan harus benar-benar atas rekomendasi sekaligus di bawah pengawasan dokter.

Baca Juga : Rutin Minum Air Lemon Hangat dan Madu di Pagi Hari Saat Perut Kosong, Khasiatnya Tak Terduga!

Perbedaannya, suplemen adalah nutrisi yang ditambahkan kala tubuh membutuhkannya untuk proses metabolisme, sedangkan imunomodulator bekerja memacu kerja organ tubuh.

Seperti halnya kelebihan suplemen, kelebihan zat imunomodulator juga berdampak merugikan.

Baca Juga : 7 Perubahan Fisik yang Terjadi Setelah Melahirkan, dari Ujung Kepala Hingga Kaki

Jika organ terus-menerus dipacu, terutama di saat tubuh anak dalam kondisi sehat, maka organ tersebut akan lebih cepat "aus".

Ujung-ujungnya, anak malah jadi gampang sakit.

Konsumsi imunomodulator secara berlebihan dan terus-menerus kerap ditemukan pada anak yang mengidap penyakit autoimun, yakni penyakit akibat reaksi kekebalan terhadap jaringan tubuhnya sendiri.

Baca Juga : Baru Pulang dari Bali, Maia Estianty Langsung Berangkat Umroh, Tengok Isi Kopernya!

Oke Moms sudah semakin paham kan?