4 Penyebab Bayi Rewel dan Menangis Jelang Tidur, Ini Cara Atasinya!

By Rizqa Widiasti, Rabu, 9 Januari 2019 | 16:26 WIB
Ini alasan mengapa Si Kecil rewel saat mau tidur, dan cara mengatasinya (pixabay/joffi)

Nakita.id – Tentu Moms pernah mengalami masa-masa sulit di mana harus menidurkan Si Kecil.

Hal ini di satu sisi menjadi sebuah tantangan dalam mengasuh anak

Tentunya ada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman, sehingga ia susah tidur dan terus menangis.

Kali ini, dokter Nahari Arifi, Sp.A, mengajak untuk mengenali beberapa kemungkinan penyebab bayi susah tidur dan juga solusinya.

Baca Juga : 4 Penyebab Perut Buncit dari Kebiasaan yang Bisa Jadi Tak Moms Sadari

1. Tumbuh gigi

Jangankan pada bayi, tumbuh gigi pada orang dewasa pun membuat gusi terasa.

Begitu pun bayi, ia juga merasakan ketidaknyamanan.

Apalagi, tunas gigi bayi masih di bawah, jadi saat gignya tumbuh, tunas tersebut akan menekan jaringan di sekitarnya, seperti jaringan saraf di gusi.

Kondisi demikian menimbulkan rasa sakit dan terkadang disertai demam.

­Apa yang harus Moms lakukan?

Ketidaknyamanan saat gigi tumbuh pada bayi sebaiknya tidak diatasi dengan pemberian obat-obatan.

Rasa nyeri pada saat bayi tumbuh gigi merupakan proses alami yang sebenarnya akan hilang sendiri.

Jadi, tak banyak yang bisa kita lakukan, kecuali memberikan rasa nyaman kepada buah hati dengan memeluk dan membelainya.

Moms juga dapat memberikan teether (mainan yang dapat digigit-gigit) dengan mensterilkannya terlebih dulu.

Untuk empeng, meski sebenarnya tidak disarankan, namun dalam keadaan bayi yang begitu rewel, dapat ditawarkan.

Untuk tumbuh gigi yang disertai demam, perlu diketahui demam karena gigi tumbuh tidak akan lebih dari 38°C.

Baca Juga : Rutin Minum Campuran Air Hangat dan Sari Jeruk Nipis, Tubuh Akan Alami Manfaat Ini!

Untuk itu, bila suhu tubuh bayi mencapai > 39°C, segeralah membawanya ke dokter. Karena kemungkinan ada penyebab lain demam tinggi tersebut.

2. Kolik

Kolik biasanya terjadi pada bayi usia di bawah 4 bulan.

Penyebab pasti belum diketahui, namun diduga terkait gangguan pencernaan, tepatnya rangsangan pada saraf sekitar perut.

Misal, adanya peradangan pada usus atau pergerakan usus yang tidak normal (bisa lantaran protein tinggi pada susu formula yang dikonsumsi bayi).

Bayi yang mengalami sulit BAB, juga bisa menyebabkan kolik.

Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!

Apa yang harus Moms lakukan?

Seperti tumbuh gigi, kolik pun tidak disarankan diatasi dengan obat-obatan.

Untuk mengurangi ketidaknyamanannya, Moms dapat menggendong bayi dengan posisi perut menempel pada tubuh kita.

Dengan posisi itu umumnya ia bisa buang angin, sehingga lebih lega, atau lakukan pijat lembut pada perut bayi.

Umumnya kolik adalah sesuatu yang wajar, namun bila disertai mencret, muntah-muntah, perut kembung, dan bayi rewel terus, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk diperiksa.

3. Kepanasan atau kedinginan

Bayi memang agak sensitif terhadap suhu.

Ada saat-saat tertentu bayi bisa kedinginan meski suhu pendingin udara masih normal.

Moms dapat dengan mudah mengenali tanda bayi kedinginan, di antaranya menggigil serta kaki dan tangannya terasa dingin.

Kondisi seperti itu dapat membuat bayi rewel dan susah tidur, begitu pula dengan kepanasan.

Ada juga panas yang berasal dari dalam tubuhnya sendiri, seperti demam, itu juga bisa membuatnya bayi rewel dan susah tidur.

Baca Juga : 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Daun Salam, Lebih dari Bumbu Dapur!

Apa yang harus Moms lakukan?

Kalau bayi kedinginan atau kepanasan, coba perhatikan suhu ruangan.

Kalau menggunakan pendingin udara, aturlah suhu sekitar 25-26°C.

Kalau masih kedinginan, coba ukur suhu tubuh bayi dengan termometer.

Bila di bawah 36,5°C, waspadai hipotermia (kondisi dimana mekanisme tubuh kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin).

Segera bawa ke rumah sakit untuk secepatnya dihangatkan.

Untuk masalah panas, bayi dikatakan demam bila suhu tubuhnya di atas 38°C.

Namun, pastikan tubuhnya panas, bukan karena faktor dari luar (setelah berjalan-jalan di luar rumah, misal), namun dari dalam tubuhnya.

4. Lapar 

Sayangnya terkadang orangtua tidak menyadari kalau bayinya lapar, padahal Si Kecil sudah memberi tanda-tandanya.

Awalnya, ia memberi tanda lapar dengan menggerak-gerakkan tangan dan kakinya dengan gelisah.

Tapi kadang Moms masih menganggap ia baik-baik saja.

Bayi pun mulai menggerak-gerakan tubuhnya sambil memasukkan tangannya ke mulut, kadang telinganya pun digosok-gosok.

Semua itu merupakan cara ia meminta perhatian kepada Moms dan Dads.

Namun, terkadang kita salah mengartikan dan menganggapnya sedang main-main.

Baca Juga : Fakta Aneh Bayi Baru Lahir Ini Tak Pernah Diungkapkan Dokter!

Apa yang harus Moms lakukan?

Mulai sekarang, yuk lebih peka mengenali tanda lapar Si Kecil.

Bila ia lapar, segera berikan ASI.

Bagi bayi di atas 6 bulan yang sudah mendapatkan MPASI, Moms bisa berikan biskuit atau bubur saring agar bayi hilang laparnya dan segera tidur.

Jika perutnya kenyang, bayi pun akan tenang dan dapat tidur dengan nyenyak.