Ini Dia Jenis Prostitusi yang Ada di Seluruh Dunia Sejak Zaman Dulu

By Riska Yulyana Damayanti, Rabu, 9 Januari 2019 | 21:27 WIB
Ilustrasi hubungan intim (Pexels)

Nakita.id - Kasus prostitusi online tampaknya sedang marak diperbincangkan setelah Vanessa Angel dan Avriellya Shaqila terciduk sedang berada di dalam kamar bersama laki-laki yang diduga 'memesannya'.

Namun, kasus prostitusi online sebenarnya sudah menjadi incaran para polisi sejak lama.

Ternyata kasus prostitusi telah terjadi sejak puluhan tahun dengan berbagai istilah.

Baca Juga : Vanessa Angel Pernah Buat Pengakuan yang Bikin Hotman Paris Tak Percaya: 'Emang Semua Malaikat?'

Berikut sejumlah praktik prostitusi masa lalu yang ada dalam sejarah:

1. Ying-Chi

Ying-chi disebut sebagai "prostitusi independen" pertama dalam sejarah China.

Keberadaan Ying Chi tak lepas kaitannya dengan Kaisar Wu, yang mencari perempuan untuk jadi "penghibur kamp prajurit".

Namun, sumber lain mengatakan bahwa kelompok perempuan dalam Ying Chi bukanlah yang pertama dalam prostitusi China.

Terdapat sumber yang mengatakan bahwa pada masa Raja Yue sudah didirikan kamp perempuan penghibur yang terdiri dari para janda, bedanya, saat itu perempuan hanya disiapkan sebagai "teman".

Baca Juga : Lihat Pengasuh Baru Gempi yang Belum Bisa Buat Anak Gisel Ini Lulut!

2. Prostitusi kuil

Jenis prostitusi ini hadir dalam masyarakat Yunawi-Romawi Kuno dan aktivitasnya banyak diperdebatkan oleh beberapa kalangan terkait makna detailnya.

Biasanya, pelaku prostitusi melakukan "transaksi" di dalam kuil-kuil yang suci, bahkan dengan izin para petinggi kuil.

Belum ada data mengenai berapa banyak praktik prostitusi ini terjadi namun para ahli menyebut praktik ini terjadi sebab mereka adalah budak yang jasanya dijual demi mendapatkan uang untuk kuil.

Baca Juga : Pindah Keyakinan, Ini Kegiatan Baru Roger Danuarta yang Buat Ifan Seventeen Ikut Senang

Namun, ada juga ahli yang menyatakan bahwa para pelaku prostitusi ini punya peran yang jauh lebih dihormati dalam praktik pemujaan.

3. Penghibur tentara Jepang

Keberadaan perempuan ini sering tak tercatat dalam sejarah namun pada 1932, militer Jepang mulai merekrut wanita, kebanyakan orang Korea, untuk bekerja di "pos hiburan" yang didirikan.

Para perempuan itu dijanjikan pekerjaan, tetapi tidak tahu bahwa ternyata mereka ditempatkan dalam rumah bordil untuk melayani tentara Jepang.

Baca Juga : Avriellya Shaqila Pasang Tarif Rp25 Juta, Model Ini Justru Pernah Ditawari Rp28 Miliar untuk Sekali Kencan!

Biasanya perempuan yang dijadikan pemuas nafsu para tentara Jepang mulai dari usia 11 tahun.

Jepang sempat meminta maaf dan berniat memberkan kompensasi, namun ditolak oleh keluarga korban.

4. Ganika

Ganika adalah versi India dari geisha ala Jepang dan para perempuan ini menikmati kedudukan tinggi di masyarakat, sebab menilai akan mendapatkan keberuntungan dan kesejahteraan.

Seorang Ganika tidak akan pernah menikah, dan tidak pernah menjadi janda.

Masyarakat India mengakui Ganika adalah kelas elite dalam hierarki sosial karena selain bakat seksual, para pelaku prostitusi ini punya keterampilan lain di bidang seni pertunjukan.

Baca Juga : Belum Siap Bertemu Keluarga, Vanessa Angel Tidak Pulang ke Rumah Tapi ke Tempat Ini untuk Tenangkan Diri

Setelah seseorang menguasai 64 skill suatu seni pertunjukan, biasanya akan dianggap sebagai Ganika.

Mereka biasanya melayani kaum bangsawan atau kalangan istana, sehingga dilindungi oleh hukum negara.

5. Zonah

Zonah merujuk pada pelaku prostitusi dalam kitab Ibrani. Tak seperti perempuan dalam budaya Ibrani, mereka tidak "dimiliki" oleh seorang pria dan tidak bertanggung jawab untuk menghasilkan anak-anak untuk membawa garis keluarga.

Baca Juga : Menolak Jadi Selingkuhan, TKW Ini Dibunuh Pria Asal Bangladesh di Singapura

Memang tak banyak ayat dalam kitab Ibrani yang menyebut mengenai Zonah.

Dalam kitab itu hanya disebut mengenai larangan seorang ayah untuk menjual anaknya ke lingkar prostitusi.

Ada juga yang menyebut bahwa jika anak pendeta terjerat sebagai Zonah, maka dihukum dengan cara dibakar.

Para pemuka agama juga dilarang untuk menikahi Zonah. Hanya orang biasa yang bisa menikahi mereka.

6. Heitaria

Hetaira adalah pelaku prostitusi kelas tinggi di Athena dan saat itu, prostitusi dilegalkan, namun pelakunya tak boleh menjadi warga Athena.

Baca Juga : Tak Alami Siksaan, TKW Asal Sragen Ini Dianggap Cucu Oleh Sang Majikan

Mereka dilarang menikahi warga negara, tetapi bisa dibeli dan dibebaskan oleh satu orang meskipun praktik itu tidak disukai.

Status mereka sebagai Hetaira tidak akan pernah dihapus dan jika mereka tertangkap berpura-pura menjadi warga negara, maka akan diseret ke pengadilan.

Hetaira sering dijadikan "simpanan" orang-orang kuat di Athena saat itu.

Baca Juga : Bunuh Ratusan Bayi Tanpa Ketahuan, Begini Cara Amelia Dyer Selalu Lolos dari Hukum

7. Tawaif

Para tawaif dikenal sebagai seniman pertunjukan di India Utara selama abad ke-18 hingga awal ke-20. Sama seperti geisha, mereka adalah penari dan musisi.

Para Tawaif dilarang menikah, tetapi bisa masuk ke dalam jenis hubungan formal dengan patronnya, namun bukan sebagai istri sah.

 

 

(Artikel ini pernah terbit di Kompas.com dengan judul "Mengenal 9 Praktik Prostitusi dalam Sejarah Perabadan di Dunia...")