Bantu Persalinan dalam Keadaan Mabuk, Perawat Ini Bikin Kepala Si Bayi Terputus dan Tertinggal di Perut Sang Ibu

By Salmaa Awwaabiin, Rabu, 16 Januari 2019 | 17:19 WIB
Ilustrasi ibu yang kehilangan anaknya (iStock)

Kasus mengerikan seorang bayi yang meninggal setelah dilahirkan itu rupanya tak hanya terjadi di India.

Kurang lebih setahun yang lalu, seorang bayi di Aceh yang baru saja dilahirkan dinyatakan meninggal setelah perawat diduga tidak bisa pasang infus.

Baca Juga : Terseret Kasus Narkoba, Aris Idol Pernah Buat Nangis Titi DJ, Ada Apa?

Informasi yang didapat dari bibi korban, Herawati Hera, lewat facebooknya, tidak ada petugas medis (perawat) yang bisa pasang infus bayi, yang sebelumnya sudah mendapat penangan dari dokter spesialis anak.

Ada pun yang bisa memasang infus bayi alasannya karena sedang ke luar kota, hingga si bayi meninggal dunia.

Berikut postingan bibi korban pada 30 Desember 2017 pukul 12:15.

Baca Juga : BERITA POPULER: Tangis Anang Hermansyah Pecah Karena Perkataan Aurel Hingga Ungkapan Geram Jane Shalimar pada Vanessa Angel

"Inalillahi wainalillahi rojiun telah berpulang ke rahmatullah keponakan saya anak dari adik saya Hervina Vina jam 21.00. Semoga Allah swt memberi kekuatan kpd adik saya, sedih rasa nya tapi Allah lebih menyayangi nya."

"Kami sekeluarga sangat kecewa, bayi lahir secara sesar hari Kamis jam 15.30 WIB.

Keluar dari kamar operasi bayi dalam keadaan menangis dengan berat badan 2,6, langsung dibawa ke ruang anak. Hari Jumat jam 09.00 pagi, dr spesialis anak visite dan menyarankan untuk pemasangan infus agar bisa dimasukkan antibiotika. Tapi Apa? Infus tak terpasang juga, dengan alasan yang pandai masang infus bayi lagi on the way (otw) ke Medan. Setelah keluarga marah-marah, infus baru terpasang pukul 16.00 sore. Sementara keadaan bayi sudah memburuk pukul 19.00 malam."

Baca Juga : Tak Hanya Kurangi Risiko Cacat Janin, Ini Manfaat Lain Makan Manggis Selama Kehamilan

"Dokter spesialisnya datang dan keadaan bayi sudah memburuk, dan jam 20.00 malam si bayi dinyatakan meninggal. Dokter spesialisnya mengatakan, "maaf ini memang kelalaian kami pihak rumah sakit."

"Yang saya pertanyakan, apakah RSUD sebesar ini cuma punya ahli pemasangan infus untuk bayi cuma 2 orang?" Tolong untuk petinggi Aceh Singkil supaya ditambah ahli pemasangan infus untuk di RSUD ini. Kalaulah ahli pemasangan infus tidak di tempat, sudah matilah bayi-bayi yang ada ada di RSUD ini."