Bantu Persalinan dalam Keadaan Mabuk, Perawat Ini Bikin Kepala Si Bayi Terputus dan Tertinggal di Perut Sang Ibu

By Salmaa Awwaabiin, Rabu, 16 Januari 2019 | 17:19 WIB
Ilustrasi ibu yang kehilangan anaknya (iStock)

Nakita.id - Kejadian mengerikan menimpa seorang ibu saat tengah melahirkan bayinya.

Kepala sang bayi rupanya tertinggal di dalam perut setelah sang perawat dengan keras menarik tubuh sang bayi keluar.

Usut punya usut, pria tersebut rupanya mabuk, sehingga dapat melakukan hal yang mengerikan itu.

Baca Juga : Moms Bisa Alami Emosi yang Tidak Stabil, Begini Tips Mengatasinya

Kejadian mengerikan ini terjadi di Negara India.

Mengutip dari Sripoku.com yang melansir Wold of Buzz, perawat pria itu ternyata menarik tubuh sang bayi sangat kuat.

Hal itulah yang menyebabkan kepala si bayi putus dan tertinggal di dalam perut sang ibu.

Baca Juga : Jangan Sering Berprasangka Buruk, Ini Tips Melatih Pikiran Sehat dan Positif

Seolah tak ingin disalahkan atas perbuatannya, perawat itu menyimpan tubuh sang bayi yang sudah terpotong dari kepalanya di kamar mayat.

Ia pun juga tidak memberi tahu kejadian itu pada kedua orang tua sang bayi.

Bahkan, ia juga menutup mulut dari rekan-rekan sesama perawat.

Baca Juga : Tips Membuat Resume Agar Membuat Perekrut Tertarik, No. 2 Bisa Dicoba Dads!

Ia justru mengatakan pada keluarga si bayi bahwa sang ibu harus dibawa ke rumah sakit yang lain.

Mendengar perintah perawat, keluarga si ibu langsung mengantarkan ke rumah sakit lainnya.

Sesampai di rumah sakit lainnya, seorang ahli ginekologi bernama Dr. Ravindra Sankhla sempat diberitahu kalau proses kelahirannya lancar, namun plasentanya tertinggal di rahim sang ibu.

Baca Juga : Selain Aris 'Idol', Mantan Kekasih Syahrini Juga Ditangkap Karena Edarkan Sabu Ribuan Gram, Siapa?

Hal itu lantas membuat dokter di rumah sakit yang baru kebingungan.

Apalagi mereka juga kaget saat melihat kepala si bayi berada di dalam plasenta.

Melihat kejanggalan tersebut, sang dokter pun dengan berat hati memberi tahu kejadian sesungguhnya.

Baca Juga : Bangun Rumah Mewah 4 Lantai Lengkap dengan Lapangan Golf Senilai Rp 5 Miliar, Ternyata Ini Sumber Kekayaan Prilly Latuconsina

Bahwa kepala sang bayi masih berada di dalam perut, sedangkan tubuhnya sudah tidak ada.

Tak berselang lama, ibu itu kembali ke rumah sakit yang lama dan meminta penjelasan.

Dr. Nikhil Sharma, dokter yang bertanggung jawab di rumah sakit pertama tempat korban melahirkan, mengatakan kalau saat kejadian dirinya tak berada di tempat.

Baca Juga : Jadi TKW di Arab Saudi, Gadis Ini Bertemu Jodoh Lelaki Tampan Asal Amerika Lewat Game Online

Bahkan diketahui kalau perawat tersebut nekat melakukan proses persalinan tanpa memberitahu dirinya lebih dulu.

Kasus mengerikan seorang bayi yang meninggal setelah dilahirkan itu rupanya tak hanya terjadi di India.

Kurang lebih setahun yang lalu, seorang bayi di Aceh yang baru saja dilahirkan dinyatakan meninggal setelah perawat diduga tidak bisa pasang infus.

Baca Juga : Terseret Kasus Narkoba, Aris Idol Pernah Buat Nangis Titi DJ, Ada Apa?

Informasi yang didapat dari bibi korban, Herawati Hera, lewat facebooknya, tidak ada petugas medis (perawat) yang bisa pasang infus bayi, yang sebelumnya sudah mendapat penangan dari dokter spesialis anak.

Ada pun yang bisa memasang infus bayi alasannya karena sedang ke luar kota, hingga si bayi meninggal dunia.

Berikut postingan bibi korban pada 30 Desember 2017 pukul 12:15.

Baca Juga : BERITA POPULER: Tangis Anang Hermansyah Pecah Karena Perkataan Aurel Hingga Ungkapan Geram Jane Shalimar pada Vanessa Angel

"Inalillahi wainalillahi rojiun telah berpulang ke rahmatullah keponakan saya anak dari adik saya Hervina Vina jam 21.00. Semoga Allah swt memberi kekuatan kpd adik saya, sedih rasa nya tapi Allah lebih menyayangi nya."

"Kami sekeluarga sangat kecewa, bayi lahir secara sesar hari Kamis jam 15.30 WIB.

Keluar dari kamar operasi bayi dalam keadaan menangis dengan berat badan 2,6, langsung dibawa ke ruang anak. Hari Jumat jam 09.00 pagi, dr spesialis anak visite dan menyarankan untuk pemasangan infus agar bisa dimasukkan antibiotika. Tapi Apa? Infus tak terpasang juga, dengan alasan yang pandai masang infus bayi lagi on the way (otw) ke Medan. Setelah keluarga marah-marah, infus baru terpasang pukul 16.00 sore. Sementara keadaan bayi sudah memburuk pukul 19.00 malam."

Baca Juga : Tak Hanya Kurangi Risiko Cacat Janin, Ini Manfaat Lain Makan Manggis Selama Kehamilan

"Dokter spesialisnya datang dan keadaan bayi sudah memburuk, dan jam 20.00 malam si bayi dinyatakan meninggal. Dokter spesialisnya mengatakan, "maaf ini memang kelalaian kami pihak rumah sakit."

"Yang saya pertanyakan, apakah RSUD sebesar ini cuma punya ahli pemasangan infus untuk bayi cuma 2 orang?" Tolong untuk petinggi Aceh Singkil supaya ditambah ahli pemasangan infus untuk di RSUD ini. Kalaulah ahli pemasangan infus tidak di tempat, sudah matilah bayi-bayi yang ada ada di RSUD ini."