Baru 5 Hari Menikah, Seorang Perempuan Justru Dibunuh Suaminya Hanya Karena Ingin Pulang ke Desa

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 21 Januari 2019 | 12:43 WIB
Ilustrasi pembunuhan (iStockphotos)

Nakita.id - Pernikahan tentunya menjadi hal yang paling membahagiakan bagi tiap pasangan.

Biasanya, di hari-hari pertama menikah, pasangan tengah merasakan bahagia yang tak terkira.

Bahkan kadang mereka selalu ingin berada di dekat pasangan dan memberikan yang terbaik pada pasangannya.

Baca Juga : Tak Mau Memasak dan Mencuci Pakaian, Seorang Istri yang Sedang Hamil Dibunuh Suaminya

Tetapi siapa sangka, belum genap seminggu setelah menikah, seorang perempuan harus tewas di tangan suaminya.

Seorang perempuan berinisial ASP yang usianya masih 16 tahun dibunuh oleh sang suami.

ASP dibunuh lantaran merengek ingin pulang ke rumah orangtuanya.

Baca Juga : Kembali Terjadi Pembunuhan Satu Keluarga, Janda dan Dua Putrinya di Bengkulu Ditemukan Tak Bernyawa

Pernikahan ASP dan suaminya bernama Junaidi (23) baru berusia 5 hari.

ASP dan Junaidi merupakan warga Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Melansir dari KOMPAS.com, Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal saat korban meminta suaminya untuk mengantar pulang ke rumah orangtua di desa.

Akan tetapi, sang suami menolak dengan alasan sakit kepala.

Baca Juga : Sang Ayah Pura-pura Temukan Anaknya Meninggal Tertusuk Pisau, Ternyata Dialah Dalang di Balik Pembunuhan

Tak suka dengan alasan sang suami, ASP justru mengolok suaminya gila.

"Tetapi, sang suami Junaidi (23), tidak mau karena alasan sakit kepala sehingga korban jengkel dan mengolok suaminya gila," kata Taufan saat dimintai keterangan KOMPAS.com, Senin (21/1/2019).

Tersinggung dengan perkataan sang istri, Junaidi lantas menghabisi istrinya.

Baca Juga : Selalu Menuntut Hidup, Seorang Petani Bunuh Istrinya! Dampak Ketidakpuasan Rumah Tangga Rentan Pembunuhan

Awalnya, keduanya terlibat adu mulut sampai akhirnya pelaku melakukan tindakan kekerasan.

Junaidi yang awalnya hanya terlibat cek-cok dengan sang istri main naik pitam dan mengikat leher sang istri.

Tak hanya sampai di situ, saat mengetahui istrinya hanya pingsan, Junaidi lantas mencekik leher istrinya menggunakan badik.

Perempuan berusia 16 tahun tersebut harus tewas di tangan sang suami saat usianya masih terbilang belia.

Baca Juga : Meski Mapan Ternyata Menikah dengan Pria Kaya Justru Merugikan, Sebaliknya Pria Berdompet Tipis Lebih Hebat di Ranjang!

Melihat insiden tersebut, usia istri terbilang cukup belia untuk menikah.

Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, mengatur batas usia perempuan menikah minimal 16 tahun, sedangkan sedangkan laki-laki berusia 19 tahun.

Menurut KOMPAS.com, Aktivis Perempuan Timur Indah Lestari cukup menyayangkan insiden yang merenggut nyawa ASP.

Menurutnya, "kami belum bisa mendalami latar belakang korban dan keluarga karena masih dalam keadaan berduka."

M