Miris, Terlibat Cinta Segitiga Siswi SMP dan SMK Berkelahi di Jalanan!

By Kirana Riyantika, Senin, 21 Januari 2019 | 16:45 WIB
Dua pelajar terlibat perkelahian karena cinta segitiga (Facebook/Yehezkiel Wauran)

Nakita.id - Kisah percintaan setiap insan memanglah unik.

Ada yang perlu perjuangan untuk mendapatkan cinta sejati, ada juga yang langsung dipertemukan dengan jodohnya.

Dikutip dari Tribunnews, dua orang siswi SMP dan SMK terlibat perkelahian atas nama cinta pada Sabtu (19/1/2019).

Baca Juga : Gadis Dimangsa Hidup-hidup Hingga Tewas oleh Buaya Peliharaannya, Kondisi Tubuh Sudah Tak Utuh!

Perkelahian tersebut terjadi di Jalan Pusgiat, Kelurahan Renegetan, Tondano, Minahasa.

Aksi perkelahian dua siswi tersebut kemudian direkam oleh beberapa orang dan menjadi viral di jagat maya.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut tampak dua gadis remaja berkelahi.

Baca Juga : Suami Inul Daratista yang Dikenal Cuek Akhirnya Beri Kejutan Romantis, Begini Aksinya

Seorang gadis mengenakan seragam SMP, sedangkan gadis lainnya yang merupakan siswi SMK mengenakan kaus dan celana pendek.

Dua remaja tersebut terlibat aksi saling pukul di sebuah jalan dekat areal perkebunan jagung. 

Tampak pula dua siswa perempuan mengenakan seragam SMP hanya menyaksikan peristiwa tersebut dan gadis lainnya merekam kejadian itu.

Mirisnya, dua siswi yang melihat aksi perkelahian tersebut tidak berusaha melerai, malah terdengar menyoraki, menghujat, bahkan memaki.

Sang siswi yang berseragam SMP terus dipukuli di bagian kepala dan ditarik rambutnya oleh lawannya.

Baca Juga : Jelang Bebas dari Penjara, Keluarga Sebut Saipul Jamil akan Menikah

Siswi SMP tersebut beberapa kali berusaha membalas pukulan, namun pukulan tersebut tak mengenai lawannya.

Tak lama kemudian, ada seorang perempuan dewasa melerai perkelahian dua gadis remaja tersebut.

Siswi SMP yang bernama EW tersebut merada diintimidasi.

Keluarga EW yang tak terima atas insiden pemukulan tersebut melaporkan siswi SMK yang telah memukul EW ke Polres Minahasa.

Menurut pengakuan sang kakak Yehezkiel, yang membagikan video tersebut di media sosial, adiknya menjadi trauma atas kejadian tersebut.

Yehezkiel mengaku telah melaporkan tindakan kekerasan atas adiknya itu ke Polres Minahasa.

"Kami sudah lapor ke Polres Minahasa untuk ditindaklanjuti," katanya kepada tribunmanado.co.id, Minggu (20/1/2019)

Atas kejadian tindak kekerasan tersebut Yehezkiel mengatakan bahwa adiknya dalam kondisi trauma.

"Sampai sekarang kondisi mentalnya masih trauma," katanya.

Baca Juga : Heboh Andika Ditendang Ayu Ting Ting, Padahal Sukses Memikat Hati Anya Geraldine! Ini Rahasia Daya Pikat Babang Tamvan

Menurut laporan kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Minahasa, diketahui ada lima remaja yang terlibat dalam penganiayaan terhadap EW.

Kelimanya siswi satu SMK Negeri di Tondano.

Korban dianiaya saat bertemu di Kelurahan Rerewokan Atas, dekat gereja GPdI.

Saat mendatangi Unit PPA Polres Minahasa, Tribun Manado bertemu dengan seorang siswi SMK yang disebut satu di antara penganiaya.

Dia bernama MU, siswi yang terekam menganiaya EW.

MU mengaku bahwa dirinya tidak memulai pertikaian, justru EW yang menantangnya untuk menyelesaikan maaslah cinta segitiga.

"Awalnya dia (korban) yang merebut pacar saya, setelah beradu debat dengannya lewat Messenger FB, dia yang menantang saya untuk mendatangi saya di sekolah dan kami pun berencana untuk balik mendatanginya untuk berunding, ternyata bertemu di jalan," ungkap MU.

MU menambahkan, dalam perkelahian itu dia tidak sendiri.

Dirinya bersama empat temannya yang mendatangi korban hingga berujung perkelahian.

Baca Juga : Minum Susu Cokelat Setelah Olahraga, Efektif Bantu Badan Kembali Segar

Satu dari keempat orang tersebut merekam kejadian tersebut menggunakan smartphone.

"Waktu berkelahi itu saya hanya menjambak rambutnya dan mendorong hingga jatuh ke tanah tapi sebelum itu saya mendapat perlawanan dengan cara dicakar dan dijambak," kata MU sambil menunjukkan bekas cakaran di tangan kiri dan kanan.

Nino, satu di antara siswi lainnya menjelaskan keterlibatannya.

"Kami juga sebenarnya tidak ingin ikut campur perkelahian itu malah kami ingin memisahkan, tapi korban lebih dulu memaki kami sehingga kami pun emosi," kata Nino.

Kasus tersebut kini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

Kepala Dinas Pendidikan Minahasa, Arody Tangkere mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi pihak kepolisian untuk menentukan langkah apa yang akan dipanggil untuk siswa siswi yang terlibat perkelahian.

"Kasus ini sedang dalam penanganan aparat penegak hukum," katanya.