Bisa Fatal, Ini Dampak Kesehatan Jika Moms Sering Makan Terlalu Cepat

By Amelia Puteri, Jumat, 25 Januari 2019 | 16:08 WIB
Kebiasaan makan dengan cepat bisa berisiko fatal bagi tubuh (Freepik)

Nakita.id - Moms mungkin pernah makan secara terburu-buru pada 1-2 kali demi mengejar waktu.

Makan terburu-buru sesekali tidak akan menyebabkan banyak masalah, selain sakit perut sesekali.

Tetapi jika Moms memang tipe orang yang terbiasa makan terburu-buru, akan ada beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi.

Memperlambat ritme makan di satu sisi mungkin bermanfaat bagi tubuh.

Berikut risiko kesehatan yang terjadi jika Moms kerap makan secara terburu-buru.

Baca Juga : Kurus Tanpa Ribet, Yuk Bikin 4 Minuman Detoks untuk Turunkan Berat Badan

1. Gangguan pencernaan dan gangguan perut

Ketika Moms makan terlalu cepat, akan meningkatkan risiko gangguan pencernaan, menurut MedlinePlus, layanan dari Perpustakaan Kedokteran Nasional AS.

Gangguan pencernaan memiliki banyak gejala, mulai dari sensasi terbakar hingga perasaan berat seperti makan batu untuk makan malam.

Kadang-kadang gejala gangguan pencernaan begitu parah, sehingga keliru diartikan sebagai serangan jantung.

Ketidaknyamanan biasanya mereda ketika tubuh memiliki kesempatan untuk memecah makanan yang cepat dicerna.

Baca Juga : 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Daun Salam, Lebih dari Bumbu Dapur!

Jika gangguan pencernaan berlanjut, bicarakan dengan dokter tentang refluks asam, sindrom iritasi usus atau komplikasi lain yang berhubungan dengan ketidaknyamanan pencernaan.

2. Kenaikan berat badan

Otak dan perut bekerja bersama untuk mengendalikan nafsu makan, dan proses ini tidak instan.

Faktanya, perut perlu waktu sekitar 20 menit untuk berkomunikasi dengan otak bahwa Moms sudah cukup makan.

Jika Moms makan terlalu cepat, maka akan menimbun kalori sebelum tubuh memiliki kesempatan untuk memberi tahu bahwa Moms sebenarnya tidak membutuhkannya.

Makan terlalu cepat meningkatkan kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak makanan agar merasa kenyang.

Karena ini merupakan kepuasan emosional sehingga sinyal otak tak sempat memberi tahu kapan harus berhenti makan.

Ketika Moms mengonsumsi terlalu banyak kalori, berat badan bertambah.

3. Sinyal kelaparan dan perasaan penuh yang tidak sejalan

Jika Moms sering makan begitu cepat, maka dapat melewatkan proses tubuh mengenali rasa kenyang sendiri.

Akibatnya Moms mungkin terputus dengan rasa lapar dan sinyal kepenuhan alami, menurut Peace Medical Medical Group di Washington, Alaska dan Oregon.

Seiring waktu, Moms berhenti merasa lapar atau kenyang sama sekali dan sebaliknya mengandalkan keinginan dan emosi untuk memberi tahu kapan harus makan.

Baca Juga : Rutin Minum Campuran Air Hangat dan Sari Jeruk Nipis, Tubuh Akan Alami Manfaat Ini!

Lalu, sebaiknya seberapa cepat Moms harus makan?

Karena perut membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memberi tahu otak bahwa sudah kenyang, cobalah untuk meregangkan makanan setidaknya selama 20 menit.

Ini mungkin tampak sulit, terutama jika Moms terbiasa makan dengan ritme cepat, tetapi itu bisa dilakukan.

Moms bisa mengunyah dengan seksama, dan lumatkan makanan hingga benar-benar hancur.

Gunakan meja makan sebagai waktu untuk mengobrol dengan keluarga dan teman.

Jika Moms selesai makan sebelum tanda 20 menit, tunggu hingga 20 menit keseluruhan berlalu sebelum memutuskan apakah Moms perlu makan lebih banyak.