6 Gejala Hubungan Pernikahan Moms dan Pasangan Rusak, Bisa Berujung Cerai!

By Amelia Puteri, Minggu, 3 Februari 2019 | 17:37 WIB
Tanda hubungan pernikahan Moms dan pasangan bisa berujung perceraian (Pixabay.com)

Nakita.id - Setiap pasangan, termasuk Moms, tentu ingin memiliki hubungan yang awet.

Namun, Moms juga pasti mengetahui jika sebuah hubungan tentu akan ada masalah.

Karenanya, Moms dan pasangan perlu melakukan komunikasi yang baik dalam menghadapi sebuah masalah sehingga tak merusak hubungan pernikahan.

Tetapi, ada beberapa tanda yang bisa menjadi acuan jika hubungan pernikahan Moms dan pasangan berujung pada perceraian.

Berikut ini tanda-tanda hubungan pernikahan Moms dan pasangan kemungkinan bisa bercerai.

Baca Juga : 5 Kebiasaan Sepele yang Wajib Dihindari Saat Berhubungan Intim, Jangan Sampai Menyesal!

1. Berbicara tetapi tidak berkomunikasi

Komunikasi tidak harus berarti setiap hari, di satu sisi hal ini justru bisa mengganggu.

"Ini pertanda buruk ketika berbicara satu sama lain dengan topik dangkal," kata Marni Feuerman, seorang psikoterapis berlisensi dalam praktik pribadi di Boca Raton, Florida.

Itu bisa membuat Moms merasa kurang sayang pada pasangan.

Hal yang sama berlaku jika satu orang melakukan semua pembicaraan dan yang lain hanya mendengarkan.

"Ingat, komunikasi yang baik bukan hanya tentang berbicara atas nama diri Anda sendiri," kata Francesca Di Meglio, mantan Pakar Pengantin Baru untuk About.com dan penulis blog Mamma Italia.

Baca Juga : Terdesak Ekonomi, Artis Cantik Ini Rela Kawin Kontrak 1 Tahun Dengan Mahar Rp 1 Miliar!

2. Tidak sependapat tentang apakah akan memiliki anak

Moms mungkin mendiskusikan topik memiliki anak sebelum menikah, tetapi perasaan mungkin bisa berubah.

Mungkin Moms merasa anak-anak akan menghalangi karier atau pasangan ingin berhenti berusaha karena masalah kesuburan yang membuat untuk memulai keluarga menjadi sulit.

Di Meglio menyarankan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain.

Cari tahu mengapa Moms atau pasangan tidak menginginkan bayi dan apa yang memotivasi argumen itu.

Tetapi, membujuk juga bukan jawaban.

"Mengasuh anak cukup sulit ketika kedua orang itu sama-sama keras akan argumennya," kata kata Lesli MW Doares, konsultan pernikahan dan pelatih dengan praktik pribadi di Cary, North Carolina.

3. Menghabiskan lebih sedikit waktu bersama

Moms dan pasangan tidak harus terikat selama 24/7.

Tetapi beberapa kali perlu menghabiskan waktu luang satu sama lain dan menikmati kebersamaan dengan pasangan lebih dari orang lain.

"Menciptakan waktu bersama secara teratur sebagai pasangan dan melakukan hal-hal yang menyenangkan sangat penting untuk pernikahan yang langgeng dan sukses," kata Doares.

Baca Juga : Minum Campuran Air dan Daun Mangga, Rasakan 6 Manfaat Menakjubkan Ini pada Tubuh!

4. Moms tidak berusaha mempertahankan pernikahan 

Kedua pasangan perlu melakukan upaya yang sama untuk membuat sebuah hubungan berhasil.

"Jika Anda kurang memiliki motivasi untuk memperbaiki pernikahan Anda, untuk mengatasi masalah yang merusak hubungan Anda, maka Anda harus mencari tahu alasannya," kata Di Meglio.

"Seringkali, kurangnya motivasi adalah indikasi bahwa sesuatu telah hilang.

Itu tidak berarti Anda tidak bisa mendapatkannya kembali, tetapi Anda harus mendedikasikan diri untuk mencari tahu mengapa Anda merasa kecewa dan tidak tertarik."

5. Kurang menghormati satu sama lain

Itu dimulai dengan keluhan yang sepele, seperti: "Kamu tidak mencuci piring."

Kemudian berubah menjadi kritik yang lebih umum: "Kamu tidak pernah membantu di sekitar rumah."

Kemudian berevolusi menjadi penilaian kepribadian: "Kamu jorok, egois, pemalas."

"Ini tidak terjadi dalam semalam, tetapi lambat laun mengoyak fondasi pernikahanmu," kata Doares.

Jika Moms dan pasangan saling menjatuhkan atau terus-menerus saling mengkritik, ini mungkin salah satu tanda perceraian.

"Kedua orang harus berkomitmen untuk mendapatkan kembali rasa hormat, mengubah perilaku yang dipertanyakan dan berkomunikasi lebih baik," kata Di Meglio.

Baca Juga : Kurus Tanpa Ribet, Yuk Bikin 4 Minuman Detoks untuk Turunkan Berat Badan

6. Berdebat hal yang sama berulang-ulang

Sudah biasa bagi pasangan untuk berdebat tentang masalah yang sama sepanjang pernikahan mereka, kata Feuerman.

"Ini mungkin mengarah pada perceraian jika Anda membiarkan pertengkaran itu secara serius meningkat, tutup mulut dan menolak untuk berbicara, atau terlalu menyalahkan," kata Feuerman.

Moms atau pasangan mungkin perlu kompromi dan melakukan cara untuk mengakhiri pertempuran dan perbedaan yang konstan.