Berawal dari Mata Kemerahan Kena Debu, Tak Disangka Nuryatmi Alami Pembengkakan Mata

By Kirana Riyantika, Minggu, 3 Februari 2019 | 20:53 WIB
Berawal dari mata kemerahan kena debu, Nuriyatmi alami pembengkakan mata (Kompas.com/Yamin ABD Hasan)

Nakita.id - Nuriyatmi Usia (47), warga Desa Bale, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, sudah dua tahun hanya terbaring akibat sakit kanker payudara dan pembengkakan pada bagian mata kanannya.

Sejak saat itu, ibu dua anak ini tak bisa berbuat banyak, kecuali hanya mengharapkan kesembuhan dan uluran tangan untuk mengobati penyakit yang dideritanya.

Di tengah kondisi demikian, suami dari Nuriyatmi terpaksa harus berhenti dari toko tempatnya bekerja agar lebih fokus mengurus istrinya.

Baca Juga : Kepergok Buang Jasad Jabang Bayi di Ember, Perempuan Muda Akui Ia Patah Hati Diputus Pacar

“Anak yang tua (pertama), Nurasmarani (23), kuliah semester 4 di Universitas Yapi Yayasan Pendidikan Islam Papua Jayapura, sedangkan adiknya, Deanurandini (19), baru lulus dan mendaftar kuliah,” kata Anto, suami Nuriyatmi, Minggu (3/1/2019).

“Anak yang tua kuliah sambil kerja di Jayapura untuk biaya kuliah adiknya,” kata Anto.

Anto mengisahkan, saat itu sekitar tahun 2011 istrinya divonis mengidap penyakit kanker stadium 4 sehingga harus menjalani operasi ringan.

Namun, itu belum tuntas sehingga di tahun 2012 dilakukan operasi lagi dengan mengangkat payudara kanan di rumah sakit di Jayapura.

Tak lama setelah operasi payudara, derita yang dialami Nuriyatmi kini bertambah dengan pembengkakan pada bagian mata kanannya.

“Awalnya itu mengalami kemerahan akibat debu sebab saat itu Nuryatmi bekerja di salah satu gudang di Jayapura, lalu dibawa ke rumah sakit dan saat diperiksa hanya iritasi biasa,” kata Anto.

Karena hanya iritasi biasa sehingga diberi obat tetes mata pada bagian yang sakit.

Baca Juga : Sering Squats Namun Bokong Tak Juga Kencang? Bisa Jadi Moms Lakukan 5 Kesalahan Ini

Dan di tahun 2014, mata kanannya mulai dirasa ada pembengkakan.

“Dari situ matanya mulai membengkak dan pembengkakan itu terus bertambah besar hingga menutupi mata bagian kanan dan tidak bisa melihat, kemudian ada juga luka di bagian punggungnya,” kata Anto lagi.

Tak puas dengan diagnosa dokter di rumah sakit, Anto lalu membawa istrinya ke dokter lain.

Namun, diagnosisnya tetap sama, yaitu iritasi.

 

Kondisi tersebut tak membuatnya patah semangat. Dia terus berupaya untuk melakukan pengobatan terhadap istrinya ke beberapa rumah sakit lainnya, tetapi belum juga menunjukkan perubahan.

“Akhirnya saya langsung memutuskan untuk kembali ke kampung halaman yakni di Desa Bale, Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan (Tikep), guna melakukan pengobatan tradisional lantaran tidak ada biaya lagi,” ujarnya.

Baca Juga : Suami Suka Bersepeda? Kenali Mitos dan Fakta Apakah Bersepeda dan Faktor Lain Sebabkan Kemandulan!

Anto mengaku, sangat ingin membawa istrinya dioperasi di rumah sakit.

Hanya saja, biaya yang besar kerap membuatnya mengurungkan niat.

“Biaya operasi kanker menghabiskan ratusan juta sementara kami hanya dari keluarga kurang mampu,” kata Anto.

“Sampai saat ini belum bisa bawa ke rumah sakit untuk operasi karena tidak ada biaya,” tuturnya kemudian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Doa Suami untuk Istri yang 2 Tahun Derita Kanker Payudara dan Pembengkakan Mata"