Mudah dan Menyenangkan, Ini Cara Membiasakan Diri Untuk Bangun Pagi

By Nina Kurniyati, Selasa, 12 Februari 2019 | 07:25 WIB
Cara Membiasakan Diri untuk bangun pagi (pixabay)

Nakita.id - Ada orang yang terbiasa tidur malam dan bangun siang, ada pula orang yang selalu tidur cepat dan bangun pagi.

Meskipun mungkin termasuk golongan pertama, Moms tentu tidak bisa memanjakan diri dengan bangun siang.

Bagaimana pun, ada suami dan anak-anak yang membutuhkan Moms untuk menyiapkan aktivitas di pagi hari.

Namun jika Moms terbiasa tidur malam tetapi harus selalu bangun pagi, tentu Moms jadi kekurangan tidur.

Baca Juga : Moms Sulit Bangun Pagi? Penyebabnya Bisa Karena Faktor Genetik Lho

Akibatnya, sepanjang hari Moms merasa mengantuk.

Nah, bagaimana sih caranya diri agar terbiasa bangun pagi dalam keadaan tubuh yang bugar?

Matikan televisi dan gadgetNonton film, membaca-baca berita, atau meng-update status di media sosial sebelum tidur memang sangat menggoda. 

Tapi percayalah, aktivitas itu ternyata sangat menyita waktu.

Tiba-tiba saja sudah pukul 01.00 malam.

Bagaimana Moms bisa bangun pagi kalau malamnya keasyikan nonton televisi atau gadget-an? Boleh saja kok, mengisi waktu sebelum tidur dengan kegiatan ini.

Baca Juga : Orang Bangun Pagi Ternyata Bikin Cepat Kurus, Ini Penjelasannya!

Tidur lebih cepat

Idealnya, Moms tidur selama 8 jam sehari.

Jika Moms setiap hari baru tidur pukul 24.00, tentu Moms baru akan bangun pukul 08.00 pagi.

Namun, ini tentu bukan kebiasaan yang baik kecuali Moms sedang liburan.

Jika Moms harus bangun pukul 06.00 setiap hari, tentu Moms harus mempercepat waktu tidur agar syarat 8 jam sehari itu terpenuhi.

Kalau Moms tak bisa tidur sebelum pukul 01.00 malam, tentu Moms akan selalu kekurangan tidur. 

Baca Juga : Bangun Pagi, 5 Kesalahan Ini Sering Dilakukan Padahal Sangat Merugikan

Agar terbiasa bangun pagi, mulai sekarang usahakan untuk tertib tidur pukul 22.00 dan bangun tepat pada pukul 06.00.

Perbaiki kualitas tidur

Kualitas tidur yang buruk menyebabkan kita merasa kurang tidur, meskipun sebenarnya sudah cukup.

"Normal saja terbangun lima sampai tujuh kali pada malam hari, karena kita melalui siklus tidur.

Kita biasanya langsung tidur lagi setelah setiap siklus, dan tidak ingat bahwa tadi sempat terbangun," kata Shelby Harris, PsyD, direktur program pengobatan masalah tidur di Montefiore Medical Center.

 

Seiring bertambahnya usia, kita bisa betul-betul terbangun sekali atau dua kali, sehingga merasa pening keesokan paginya.

Jika masalah tidur ini sangat mengganggu, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Moms yang Bangun Pagi Terhindar Risiko Kanker Payudara, Studi

Hindari menunda alarm

Biasanya, Moms memasang tombol "snooze" ketika alarm di ponsel berbunyi, agar Moms bisa memperpanjang tidur 5 atau 10 menit lagi.

Padahal, cara ini malah merugikan.

"Ketika bangun, tubuh Anda dalam proses sleep inertia, yaitu melambannya fisik dan mental yang akan hilang setelah sekitar 15 menit," jelas James Wyatt, PhD, direktur penelitian mengenai kelainan tidur di Rush University, Chicago.

Menidurkan tubuh lagi membuat Moms berada dalam fase tidur sementara (yang tidak berkualitas), dan kemudian kembali ke fase sleep inertia begitu alarm berbunyi lagi. 

Bayangkan jika Moms melakukannya berulangkali.

Lebih baik, segera buka mata, duduk (untuk mengumpulkan kesadaran), lalu segera bangkit dari tempat tidur.

Baca Juga : Sering Dilakukan, Kebiasaan Ini Sebaiknya Dihindari Saat Bangun Pagi!

Lakukan hal menyenangkan setelah bangun 

Moms mungkin merasa harus melakukan sesuatu setelah bangun, misalnya: joging.

Padahal, Moms tidak menyukai joging. Hal ini membuat usaha bangun pagi yang sudah sulit menjadi semakin menyebalkan.

"Kalau Anda ingin berolahraga, cari jenis olahraga yang Anda sukai sehingga Anda bersedia bangun lebih pagi untuk melakukannya," ungkap Laura Vanderkam, penulis buku I Know How She Does It and What the Most Successful People Do Before Breakfast.

Lebih mudah memilih melakukan sesuatu yang Moms nikmati, ketimbang melakukannya karena merasa harus.

Sarapan yang bergiziMenurut pakar nutrisi Caroline Kaufman, sarapan idealnya meliputi sumber protein, karbohidrat berserat tinggi seperti gandum utuh, buah atau sayuran, dan lemak sehat.

Moms bisa memilih oatmeal dengan potongan strawberry, omelet makaroni atau roti isi telur dan keju yang ditambah sedikit sayuran.

Baca Juga : Lakukan Kebiasaan Ini Agar Kita Merasa Bahagia Saat Bangun Pagi

Nasi pecel atau bubur manado juga cocok untuk sarapan.

Untuk yang tak biasa makan terlalu kenyang bisa membuat smoothie buah.

Intinya, sarapan bergizi diperlukan agar Moms merasa berenergi dan siap untuk beraktivitas, tidak malah lemas karena mengonsumsi makanan yang terlalu berlemak.

Agar terbiasa bangun pagi, Moms memang perlu disiplin melakukan kebiasaan-kebiasaan baru di atas.

Paling tidak, lakukan satu kebiasaan baru dulu sebelum melakukan yang lain agar tidak terasa berat untuk Moms.