Mengenal Plagiocephaly, Sindrom Kepala Datar yang Terjadi pada Bayi

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 21 Februari 2019 | 15:47 WIB
Pemakaian bantal yang tepat dapat memperbaiki bentuk kepala bayi. (Clevamama)

 

Nakita.id - Istilah plagiocephaly mungkin masih asing, tapi Moms pasti tahu kepala peyang/datar kan? Sebagian besar bayi pasti mengalami kondisi ini, khususnya buat bayi yang sering menghabiskan waktu dengan tidur terlentang.

Baca Juga : Kepala Bayi Sering Berkeringat? Jangan Panik, Bisa Jadi Karena 4 Hal Ini!

Deformational Plagiocephaly, kondisi medis yang lebih dikenal dengan nama ‘Sindrom Flat Head’ yang terjadi pada banyak bayi, terutama sejak dikenalkannya rekomendasi untuk meletakkan bayi yang tidur secara terlentang untuk mencegah kematian mendadak di ranjang (sudden infant death syndrome/SIDS).

Tortikolis juga bisa menyebabkan Sindrom Flat Head. Kondisi ini disebabkan oleh otot yang tegang atau memendek pada salah satu sisi leher bayi yang menyebabkan kepala miring atau membelok ke satu sisi, ini akibat kepala bayi berada pada posisi yang sama dalam waktu yang lama.

Contohnya, rumah sakit bersalin Holles Street di Dublin telah melaporkan adanya rata-rata penemuan enam kasus per minggu, sama dengan lebih dari 300 kasus per tahun dan Dokter di Rumah Sakit Great Ormond London memperkirakan bahwa persentase tingkat kejadian ini mungkin setinggi 48%.

Kepala peyang/datar sering terjad pada bayi yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur terlentang, bayi yang memiiki kepala besar, bayi prematur atau bayi yang memiliki otot lemah.

Plagiocephaly bisa terjadi pada bayi mulai dari lahir. Beberapa bayi yang diteliti, terjadi mulai dari 47% bayi terkena flat head dan 63% bayi mengalami flat head di sebelah kanan kepala.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Di Balik Alasan Tubuh Boleh Gemuk Tapi Perut Harus Rata!

Penelitian baru dari Trinity College telah menemukan bahwa  beberapa cara dapat digunakan dan secara signifikan dapat mengurangi ‘sindrom fl at head’ yang sering terjadi pada bayi. Berikut cara-caranya;

1. Tummy time 

Saat anak terjaga, posisikan bayi tengkurap atau tummy time untuk menghindari peyang/datar dan memperkuat otot-ototnya.

2. Posisi duduk

Jangan tinggikan bayi duduk di carseat, bouncer, ayunan, atau stroller dalam waktu yang lama.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Lindungi Mata Bayi Saat Menjemur, Ini Caranya

3. Posisi menyusu

Ganti posisi menyusui secara teratur agar tidak menekan salah satu sisi kepala terus menurus.

4. Posisi tidur

Ganti arah kepala bayi saat tidur. Bayi suka memalingkan kepala ke arah menghadap ruangan daripada ke arah dinding. Jadi coba baringkan dia dengan posisi kepala di bagian atas tempat tidur saat malam, lalu pindah posisi kepala bayi di bagian bawah tempat tidur saat tidur siang.

5. Gunakan Clevafoam Pillow dari Clevamama

Clevafoam Baby Pillow terbukti secara alami mengurangi tekanan pada kepala bayi sampai 50% dan mencegah kepala peyang/datar sebesar 80%(penelitian dilakukan oleh Trinity College Dublin).

Bantal ini didesain khusus untuk mempertahankan posisi bayi saat tidur sehingga dapat mempertahankan bentuk bulat pada kepala bayi dan mencegah terjadinya flat head syndrome alias kepala peyang.

Bantal bayi clevamama mempunyai manfaat memperbaiki bentuk kepala bayi.

Meskipun pakai bantal, si kecil tidak akan kepanasan Clevafoam memiliki airflow yang menghilangkan uap lembap dan meningkatkan sirkulasi udara sehingga anak tidak kepanasan dan bantal tidak lembap.

Baca Juga : Sebut Dunia Artis Sempit, Sosialita Sonia Wibisono Tak Kaget Reino Barack Akan Nikahi Syahrini

Keunggulan ClevaFoam® lainnya ialah ringan dan terbuat dari bahan dan busa yang hipoalergenik, serta PH yang seimbang dan bebas racun, sehingga cocok digunakan untuk bayi yang menderita asma dan alergi.

Tak hanya itu saja, bahan AirFlow™ pada bantal juga membuat bantal ini bebas lembap dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Bantal Clevamama ini juga telah memiliki sertifikat OekoTex®100, yang menjamin mutu dan keamanan produk tekstil.

“Banyak orangtua yang mengkhawatirkan tentang sindrom flat head dan hal ini menyebabkan mereka menghabiskan banyak uang untuk fisioterapi atau untuk kasus yang lebih ekstrem, serta membeli helm orthotic yang harganya bisa mencapai ribuan poundsterling.

Baca Juga : Ditelantarkan Sang Mama Saat Lahir, Pria Ini Tumbuh Jadi Tokoh Dunia, Begini Kisahnya yang Penuh Haru!

Kami sangat senang bahwa penelitian ini telah memvalidasi teori kami bahwa ClevaFoam bisa menjadi cara yang efektif, terjangkau dan aman untuk mengatasi sindrom flat head ini,” kata Alexander Lennon, Rekan Peneliti di Trinity College Doblin dan salah satu penggagas penelitian.