Jadi Korban Penembakan di Selandia Baru, Zulfirman Syah Baru 2 Bulan Pindah dan Sempat Pamitan ke Keluarga!

By Shevinna Putti Anggraeni, Sabtu, 16 Maret 2019 | 08:34 WIB
Zulfirman Syah, WNI asal Yogyakarta yang menjadi korban penembakan di Selandia Baru (facebook/zulfirman syah)

Nakita.id - Zulfirman Syah, salah satu warga negara Indonesia yang menjadi korban penembakan brutal di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) siang.

Saat itu Zulfirman Syah bersama anaknya sedang menunaikan salat Jumat di Masjid Christchurch.

Tiba-tiba, 4 orang teroris datang menembaki para jamaah salat Jumat yang mana 6 di antaranya adalah WNI, termasuk Zulfirman Syah dan anaknya.

Baca Juga : Zulfirman Syah dan Anaknya 2 Tahun Korban Penembakan Selandia Baru, Sang Kakak:

Identitas Zulfirman Syah sebagai salah satu WNI korban penembakan di Selandia Baru diketahui dari curahan pilu sang istri, Alta Marie di Facebook.

Alta Marie melalui status Facebook-nya mengabarkan suami dan anaknya menjadi korban penembakan di Selandia Baru ketika menunaikan ibadah salat Jumat.

Melansir dari TribunJogja, Zul panggilan akrab Zulfirman Syah adalah seorang seniman seni rupa asal Padang.

Zul sebagai seniman pernah tergabung dalam Komunitas Seni Sakato, Yogyakarta.

Ia juga pernah menempuh pendidikan Seni Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta angkatan 1997.

Baca Juga : Pantangan Makanan Ibu Hamil, Berikut Daftar Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Berdasarkan cerita teman-teman Zul di Komunitas Seni Sakato, ia termasuk seniman yang aktif melukis.

Sedangkan, istrinya adalah seorang tutor yang membukan les bahasa Inggris.

"Istri Zul ini mengajar les bahasa Inggris. Dulunya di Surabaya lalu menikah dengan Zul dan tetap membuka les di sini. Lesnya model jarak jauh. Jadi seperti videocall. Sementara istrinya mengajar les, Zul aktif melukis. Setau saya dia aliran abstrak. Sampai anaknya umur dua tahun lebih," kata Erizal, sahabar Zulfirman.

Erizal mengaku sudah mengenal Zulfirman sejak di SMSR Padang lalu kuliah bersama di ISI Yogyakarta.

"Angkatan saya sejak dari SMSR Padang, terus tahun 1997 kuliah di ISI Jogja dan tamat, kemudian menetap di Jogja," ujarnya.

Baca Juga : Seorang Pria Alami Infeksi Otak Usai Pakai Cotton Bud Untuk Bersihkan Telinga, Ini Bahaya Pakai Cotton Bud

Latar belakang Zul sebagai seniman yang lulusan ISI Yogyakarta pun dibenarkan oleh pihak kampus.

"Benar, Jurusan Seni Murni," ujar Pemabntu Rektor III ISI Yogyakarta, Anusapati dikutip dari Kompas.com.

Kabarnya, Zul pindah ke Selandia Baru karena istrinya mendapat tawaran pekerjaan yang cukup besar di sana.

Alhasil, Zul pun harus mengikuti dan menemani istri beserta anaknya pindah ke Selandia Baru.

"Pindah ke Selandia Baru karena istrinya Zul dapat rekomendasi atau peluang besar kerja di Selandia Baru dari Negara Amerika. Karena istrinya kerja di sana sesuai rekomendasi, jadi ikut menemani di sana," kata Erizal.

Baca Juga : Kisah Super Moms, Usia Kepala Tiga yang Telah Lahirkan 8 Anak, Bantu Suami Banting Tulang dengan Jualan Jamu

Bahkan Zulfirman berserta anak dan istrinya baru menetap di Selandia Baru selama 2 bulan.

"Baru dua bulan pindah domisili dan istri Zul itu orang Amerika, keduanya menikah dua sampai tiga tahun lalu kalau tidak salah dan punya anak satu," katanya.

Sebelum pindah ke Selandia Baru, Zul pun sempat pulang kampung ke Padang untuk berpamitan dengan keluarganya.

Akhir November 2018 lalu, Zul pulang ke Padang untuk pamitan bersama saudara serta keluarganya ke New Zealand.

"November datang ke Padang minta izin berangkat ke New Zealand. Akhir tahun lalu Da Zul datang ke rumah saya, dari Zuhur sampai Asar, sekalian pamit mau pergi ke New Zealand," kata Handra Yaspita, kakak kandung Zul.

Baca Juga : Mbak You Ingatkan Akan Ada Fenomena Alam yang Terjadi di Kota 'M' Setelah Magelang Dilanda Hujan Es

Saat itu mereka tak memiliki perasaan apapun jika akan terjadi sesuatu dengan Zul dan anaknya di Selandia Baru.

Tragedi penembakan di Selandia Baru yang mengorbankan Zul dan anaknya tentu membuat keluarga terpukul.

Apalagi diketahui ada 49 orang meninggal dunia akibat penembakan brutal di Masjid Christchurch.

Beruntungnya, Zulfirman Syah dan anaknya termasuk korban selamat dari penembakan meski mengalami luka-luka di sekujur tubuh.

Sang istri mengatakan Zulfirman Syah mengalami luka tembak di bagian paru-paru dan anaknya terluka di bagian kaki dan belakang.

Selebihnya, Alta Marie belum memberi tahu perkembangan kondisi Zulfiman Syah setelah operasi dan anaknya.

Namun, ia mengatakan Zul dan anaknya mengalami trauma akibat penembakan brutal tersebut.