#LovingNotLabelling : Meski Ia Berperilaku Buruk, Tapi Tolong Jangan Label Dia

By Saeful Imam, Sabtu, 23 Maret 2019 | 15:16 WIB
Jangan beri label nakal, tapi lihat penyebab anak berperilaku negatif itu ()

Nakita.id - Anak-anak dan kenakalan adalah dua hal yang sulit dipisahkan. 

Namanya anak, ia sering mencoba-coba sesuatu, yang sayangnya kadang ujicoba itu berujung pada kegagalan, berantakan, bahkan kerusakan. 

Dalam kondisi ini, orangtua banyak yang memberikan label pada anak seperti nakal, tak bisa diam, trouble maker, dan lain-lain.

Atau, boleh jadi anak masih coba-coba, misal, saat ia diberi kepercayaan untuk memberi barang di warung, lalu ia tidak mengembalikan uang kembalian. Karena dibiarkan, sangat mungkin anak menjadikan hal  itu sebagai kebiasaan.

Baca Juga : #LovingNotLabelling 4 Alasan Jangan Beri Label Anak, Agar Sifat Buruk Tak Dibawa Sampai Dewasa

Akibatnya, berbagai negatif pun boleh jadi meluncur seperti tukang tilep, pembohong, dan lain-lain. 

Ada banyak lagi kenakalan anak yang sayangnya sering berujung dengan pelabelan. 

Padahal seperti diungkapkan pengamat parenting dan penulis buku parenting Nina Garcia, apa pun perilaku buruk anak, tidak selayaknya mendapatkan pelabelan. Sekalipun perilaku itu benar-benar atau sering kali terjadi. 

Sebab, boleh jadi label-label itu membuat anak terbuai. 

Bukannya berubah, anak justru merasa dengan apa yang dilabelkan. 

Akibatnya, orangtua lebih sulit untuk mengoreksinya. 

Selain itu, memberi label pada anak-anak akan membuat mereka sulit menunjukkan empati dengan apa yang dihadapi anak. 

Dengan kata lain, orangtua seolah ingin mencari gampangnya aja, tanpa tahu apa latar belakang dan cara mengoreksinya.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Cara Tepat Memuji Si Kecil Tanpa Memberi Label

Akibatnya ketika dihadapkan dengan anak yang senang menantang, berkemauan keras, orangtua segera melabelinya sebagai "pembuat onar". 

Pelabelan itu tidak menyelesaikan masalah sekaligus menciptakan jarak antara emosi Moms dan anak.

Moms cenderung melihatnya sebagai anak yang sulit atau pembuat onar.

Menjadi lebih sulit untuk menyadari, apa penyebab anak berperiku, bertindak, atau meluapkan amarahnya seperti itu.

Boleh jadi, anak berperilaku seperti itu karena tidak diperhatikan, kesal, dan beragam penyebab lain. 

Celakanya, pelabelan tidak hanya membuat perilaku negatifnya tetap ada bahkan menjadi, tetapi juga bisa menjadi permanen.