Ramai Suami Grebek dan Ribut dengan Istrinya yang Sedang Menggendong Bayi di Rumah Seorang Lelaki, Ini Dampak Negatif Bertengkar di Depan Anak!

By Cecilia Ardisty, Minggu, 31 Maret 2019 | 15:04 WIB
Bertengkar di depan anak mempengaruhi kesehatan mentalnya ()

 

Nakita.id - Sering kali video yang menjadi viral di media sosial membuat kita salah paham.

Salah satunya video yang dibagikan di Facebook yang menceritakan seorang istri yang terciduk selingkuh oleh suaminya.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria mengusir seorang wanita yang menggendong balita.

Video viral selingkuh

Dengan membawa mandau pria tersebut berargumen menggunakan bahasa daerah Kalimantan.

Baca Juga : Astrid Tiar Punya Dua Anak Perempuan yang Unik, Ini Tips Mengasuh Anak Perempuan

Warganet yang melihat video tersebut banyak yang menyayangkan tindakan perempuan tersebut.

Setelah dilihat dalam kolom komentar terdapat konfirmasi dari pihak perempuan bahwa kedua orang tersebut sudah bercerai.

Di sisi lain warganet juga menyoroti betapa kasihannya balita yang digendong perempuan tersebut.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Menasihati Anak dengan Hukuman Fisik Tidak Efektif Malah Sebabkan Hal Ini

Karena balita tersebut mendengar pertengkaran antara pria dan perempuan itu.

Tahukah Moms, saat Moms dan Dads bertengkar di depan anak mempengaruhi kesehatan mentalnya?

Melansir dari Very Well Family, Amy Morin seorang psikoterapis mengatakan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa seorang anak berusia enam bulan saja dapat terpengaruh secara negatif oleh argumen orangtua yang keras.

Jangankan anak usia enam bulan yang saja yang terpengaruh, penelitian lain menunjukkan orang dewasa muda, hingga usia 19 tahun, juga mendapatkan dampaknya.

Jadi dampak negatifnya berpengaruh pada anak-anak dari segala usia.

Dampak jangka panjang pada kesehatan mental anak

Sebuah penelitian yang ditulis dalam jurnal Child Development melakukan survei pada anak dari TK sampai SMP yang orangtuanya sering bertengkar.

Peneltian tersebut menjelaskan bahwa anak tersebut cenderung mengalami masalah depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku pada saat SMP.

Itu bukan satu-satunya masalah yang anak-anak mungkin hadapi ketika orangtua mereka sering bertengkar.

Berikut adalah temuan penelitian lain yang telah ditemukan ketika memeriksa efek perkelahian orang tua terhadap anak-anak:

Baca Juga : Dads Juga Berperan Tingkatkan Kognitif Anak, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan!

- Menurunnya kemampuan kognitif

Sebuah penelitian pada 2013 yang diterbitkan dalam Child Development menemukan bahwa stres yang terkait dengan tinggal di rumah berkonflik tinggi dapat mengganggu kinerja kognitif anak.

Para peneliti menemukan, ketika orangtua sering berkelahi, anak-anak lebih sulit mengatur perhatian dan emosi mereka.

Kemampuan mereka untuk dengan cepat memecahkan masalah dan mencerna informasi baru juga terhambat.

- Meningkatnya masalah hubungan

Terekspos pada pertengkaran orang tua meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan memperlakukan orang lain dengan permusuhan.

Ketika anak bertengkar dengan saudaranya mereka akan mencontoh dari yang mereka lihat dari orangtuanya.

Mereka akan kesulitan mempertahankan hubungan yang baik ketika berkeluarga juga.

- Gangguan perilaku

Anak menjadi agresif, nakal, dan gangguan lainnya.

Selain itu, anak-anak lebih cenderung memiliki masalah sosial dan sulit menyesuaikan diri di sekolah.

Baca Juga : Perhatikan Moms! Ini Prediksi Zodiak yang Akan Mendapatkan Masalah di Hari Ini

- Gangguan makan

Penelitian mengatakan orangtua yang sering bertengkar di depan anak membuat anaknya anoreksia dan bulimia.

- Penyalahgunaan obat-obatan

Para peneliti telah menemukan bahwa tinggal di rumah dengan tingkat konflik yang tinggi meningkatkan kemungkinan merokok, minum minuman keras, dan penggunaan ganja.

Jadi Moms dan Dads tidak ingin putra dan putrinya bermasalah bukan? Sebaiknya berhenti bertengkar di depan anak.