Diperkirakan akan Meninggal, Bayi Seukuran Telapak Tangan ini Berhasil Lewati Masa Kritis, Lihat Kondisinya Sekarang!

By Saeful Imam, Minggu, 31 Maret 2019 | 14:07 WIB
Baby Flinn Pary sednag berjuang melawan masa kritisnya ()

Baca Juga : Terbang ke Belanda, Sarwendah Lahap Makan Buah Ini, Ternyata Bisa Kurangi Risiko Bayi Lahir Prematur

Satu-satunya efek permanen dari kelahiran prematurnya adalah beberapa kerusakan pada matanya, karena ia menghabiskan banyak waktu di ventilator sebagai bayi baru lahir, yang berarti Flynn membutuhkan kacamata di masa depan.

Flynn Parry bersama ayah dan ibunya

Hoda menceritakan bahwa kala itu usia kehamilannya baru 22 minggu, namun sudah pecah ketuban. Sontak ia langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulan ke UCLH, yang kemudian Hoda diberikan steroid untuk memperkuat serviksnya dan diberi magnesium sulfat untuk menghentikan persalinan.

Baca Juga : Waspada, Moms! Ternyata Ini 7 Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur

Tapi, pada tanggal 13 Februari 2016, setelah persalinan berlangsung selama 30 menit, anak laki-lakinya lahir.

Hoda, yang masih belum yakin apa yang menyebabkan kelahiran prematur Flynn, menyaksikan sepsis yang menyerang bayinya, atau bentuk keracunan darah yang berpotensi mematikan. Baby Flynn juga mengalami dua perdarahan otak yang disebabkan oleh kelahirannya  yang datang lebih awal.

Bayi kecil Hoda memiliki penyakit bayi prematur yang umum, yakni retinopati prematuritas (ROP) di mana retina melepaskan diri dari area belakang mata.

Pada usia delapan minggu, Flynn dipindahkan ke Rumah Sakit St Mary di Paddington, London Barat, saat kondisinya mulai membaik. Kemudian, pada usia 13 minggu, ia menjalani operasi laser di matanya.

Baca Juga : Jumlah Bakteri Lactobacillus Jadi Salah Satu Penyebab Bayi Prematur, Begini Saran Ahli

Adapun operasi lain yang dilakukan oleh Flynn, termasuk satu tindakan operasi untuk menghilangkan hernia pada usianya yang masih 17 minggu.

Meskipun Hoda merasa sulit untuk terikat dengan Flynn pada awalnya, sedikit demi sedikit ia mulai jatuh cinta pada bayinya, terutama saat Hoda akhirnya bisa memeluknya pada usia seminggu. Mengingat momen emosionalnya, Hoda berkata, "Saya menyukainya. Dia luar biasa."

Hingga kini, Hoda masih belum jelas mengapa dirinya melahirkan begitu cepat, tapi jika kembali hamil, ia berjanji akan memantau kondisi kandungannya bila terjadi persalinan dini.