5. Pengambilan Sel Telur di Hari ke-13
Sesudah 36 jam (hari ke-13), akan dilakukan OPU (ovum pick up), yakni pengambilan sel-sel telur (oosit) yang sudah matang dengan alat “penyedot” (semacam jarum).
Beberapa sel telur yang sudah matang akan dibawa ke laboratorium dan dipertemukan dengan sperma yang sudah dikeluarkan, baik dengan dilakukan inseminasi langsung/ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection) atau tanpa inseminasi (konvensional).
Proses pertemuan sel telur dan sperma dilakukan di cawan khusus (kultur).
Di sinilah terjadi perkembangan embrio (hasil pertemuan sperma dan sel telur) kemudian diamati setiap hari hingga tiba waktunya untuk melakukan transfer embrio ke rahim.
Baca Juga : Faisal Harris Akui Bahagia Menikah dengan Jennifer Dunn, Sarita Mukti Pilih Berlibur Di Vila Sederhana
6. Transfer Embrio di Hari ke-16
Transfer embrio ke rahim Moms bisa dilakukan pada hari ke-2, 3 atau 5 setelah OPU, atau pada hari ke-16 (embrio berusia 3 hari).
Jumlah embrio yang ditransfer bervariasi, antara 1—3 embrio tujuannya untuk mempertinggi kemungkinan kehamilan.
Setelah transfer embrio, Moms akan diberi obat penguat rahim dan multivitamin sampai dengan 2 minggu kemudian, yaitu pada hari tes kehamilan (urine/darah).
Baca Juga : Bukti Bisa Cari Uang Sendiri Meski Dinikahi Reino Barack, Syahrini Ungkap Tarif Endorse yang Bikin Melongo
7. Pemantauan Janin
Setelah kehamilan diyakinkan terjadi, dilakukan pemantauan keadaan kehamilan hingga diyakini janin dapat tumbuh dengan baik.
Begitulah tahapan proses yang akan dijalani ketika Moms memilih mengikuti bayi tabung.