Ereksi Terus Menerus, Sebagian Penis Pria Ini Diamputasi! Ini Penjelasan Medis

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 8 April 2019 | 07:15 WIB
Ilustrasi hubungan intim ()

Nakita.id - Ketika melakukan hubungan intim, wajar jika seorang pria akan mengalami ereksi.

Namun, apa jadinya jika alat kelamin pria mengalami ereksi selama dua hari nons stop, seperti yang dialami oleh laki-laki asal India ini?

Laki-laki (52) yang tak diketahui nama itu pun akhirnya kehilangan sebagian penisnya karena harus diamputasi oleh pihak medis.

Baca Juga : Tak Nikmati 'Malam Pertama', Wanita Ini Malah Digugat Suaminya RP273 Juta Karena Makeup, Kok Bisa?

Menurut British Medical Journal, kasus pria ini menjadi salah satu kasus yang langka.

Menurut medis, pria itu mengalami priapisme, ereksi pada laki-laki yang dialami selama berjam-jam.

Untuk mengatasinya, mulanya pihak medis ceroboh terlalu cepat mengeringkan darah yang keluar dari penis dan meningalkan kateter (selang kecil) di dalam penis pria tersebut.

Baca Juga : Mbah Mijan Ungkap Akhir Perseteruan Kriss Hatta dengan Hilda Vitria dan Billy Syahputra: 'Bahaya'

Namun, setelah kateter tersebut diambil, warna hitam (darah membeku) pada penis malah semakin dalam.

"Tapi tetap saja warna hitam penis kelenjar semakin dalam pada hari berikutnya dan garis demarkasi (pembatas) yang jelas terlihat antara kelenjar hitam dan batang penis." ucap Dr Saqib Mehdi.

Setelah itu, dikabarkan bahwa muncul tanda-tanda kerusakan jaringan yang parah yang disebabkan oleh hilangnya sirkulasi darah yang akut pada penis sehingga amputasi sebagian penis pun menjadi pilihannya.

Belum diketahui apa penyebab pria ini mengalami ereksi  selama lebih dari 48 jam (2 hari).

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Jika Tak Ingin Menyakiti Anak, Jangan Katakan Ini pada Anak Saat Moms Marah!

Priapisme dapat disebabkan oleh penyakit sel sabit atau karena salah penggunaan obat.

Tiga minggu setelah operasi itu, laki-laki tersebut mulai bisa mengeluarkan urine dengan normal seperti sebelumnya.

Baca Juga : Akui Terpuruk Saat Bercerai dari Gisel, Gading Rela Mantan Istrinya Dekati Pria Lain dan Katakan Hal Menyentuh Ini

Sebelumnya, seorang pria asal India hampir kehilangan nyawa karena mengalami ereksi tanpa henti selama 21 hari.

Tim dokter yang menangani menyebut kalau pria itu telat memeriksakan diri.

Jadi, meski operasi ‘menurunkan’ penis tersebut sukses, pria itu mengalami kerusakan jaringan penis, akibatnya pria itu mengalami impotensi permanen.

Baca Juga : Bukan Dibunuh, Pamit Beri Makan Ternak Pria Ini Tewas di Tepi Sungai, Terkuak Fakta di Baliknya

Tindakan medis yang diberikan biasanya berupa obat untuk menurunkan ketegangan penis.

Jika obat gagal, bisa dilakukan terapi lewat suntikan, jika masih gagal, maka operasi jadi solusi.