Panduan Ibu Menyusui Puasa dalam Islam, Puasa Lancar, Tubuh Tetap Sehat

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 13 April 2019 | 14:38 WIB
ilustrasi ibu menyusui puasa dalam Islam (Istock)

Menurut Jophia Bok, seorang perawat laktasi di Singapura, beberapa ibu menyusui puasa dalam Islam dapat mengalami tanda dan gejala gula darah rendah, tekanan darag rendah, dehidrasi, atau gastritis, hingga pengurangan pasokan susu.

Akan tetapi, menurut penelitian Ertel et. Al. menemukan, "22 persen ibu menyusui merasakan penurunan produksi ASI mereka dan 23 persen lainnya melaporkan adanya peningkatan jumlah suplemen bayi selama menjalankan ibadah puasa Ramadan."

Paduan Bagi Ibu Menyusui yang Ingin Berpuasa

Untuk Moms yang tetap ingin menjalankan ibadah puasa saat menyusui, Jophia memiliki panduan komprehensif bagi Moms berdasarkan rentang usia bayi yang disusui.

1. Ibu menyusui yang bayinya berusia enam bulan

Persediaan ASI kemungkinan turun dan Moms merasa lebih haus dan lapar karena kebutuhan ASI bayi cukup tinggi di usia sampai enam bulan.

Baca Juga : Ingin Tetap Jalankan Puasa Saat Ramadan? Begini Tips Ibu Menyusui Puasa dalam Islam

Akan tetapi, kualitas ASI tidak akan terpengaruh walaupun Moms memutuskan menjalankan puasa.

Berkurangnya asupan cairan dan makanan melalui ASI berkemungkinan mengalami penurunan persediaan ASI dan bayi kemungkinan akan menangis lebih sering.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan ibu menyusui di usia bayinya sampai enam bulan untuk tidak berpuasa karena tubuh Moms membutuhkan cairan dan kalori yang konsisten untuk menjaga produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Risiko kesehatan yang mungkin dialami ibu dan bayi saat Moms menyusui di usia bayi enam bulan, yakni mengalami tekanan gula darah rendah karena dehidrasi dan Moms mungkin mengalami gastritis karena metabolisme lebih tinggi saat menyusui.