Sebelum Terlambat Moms Perlu Melatih Keterampilan Tangan Bayi, Ini Sebabnya

By Nakita_ID, Senin, 15 April 2019 | 20:15 WIB
Ilustrasi bayi (pixabay.com/fancycrave1)

Nakita.id -Bahagianya melihat bayi mungil yang hadir di pangkuan Moms.

Selain terlihat mungil ia terlihat begitu bergantung kepada Moms

Memang ia memberi kesan ia seperti tak berdaya.

Namun sebenarnya meski bayi tampak belum banyak bergerak, ia tetap harus belajar, terutama belajar menggunakan kemampuan motorik halusnya.

Apa sih keterampilan motorik halus itu?

Baca Juga : Bukan Hanya Bermanfaat Bagi Si Kecil, Manfaat Bagi Ibu Cegah Diabetes

Keterampilan motorik halus merupakan kemampuan bayi yang berkaitan dengan koordinasi mata dan tangannya.

Perlu dipahami, kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda, baik dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh stimulasi. 

Harap juga diingat, keterampilan ini merupakan bekal bagi anak untuk melakukan berbagai hal saat besar nanti, seperti menulis, menggambar atau keterampilan-keterampilan yang menggunakan tangan.

Baca Juga : Bukan Hanya Bermanfaat Bagi Si Kecil, Manfaat Bagi Ibu Cegah Diabetes

Tak hanya itu, dengan memiliki kemampuan motorik halus yang baik, anak pun akan tumbuh menjadi anak yang lebih detail, akurat, dan juga cerdas (ingat, keterampilan ini terkait erat dengan koordinasi mata). 

Nah, di setiap fase, bayi membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya secara kontinu dan rutin.

Kontinu dan rutin ini jangan diartikan sebagai pemaksaan.

Namun anggaplah sebagai pengingat bahwa Moms dan Dads perlu lebih banyak melakukan kegiatan bermain (yang melibatkan tangan bayi) dengan fun

Bila stimulasi tangan bayi kurang, ini yang akan terjadi:

Baca Juga : Ini Tips Penting Agar Anak Fasih Berbahasa Asing

1. Stimulasi motorik halus yang kurang akan membuat koordinasi antara mata dengan keterampilan tangan si kecil menjadi kurang terasah.

Hal ini bisa berdampak pada bidang akademisnya kelak.

Contoh, kemampuan menulis anak saat di usia SD kurang baik atau anak bisa menjadi kurang teliti.

2. Setiap stimulasi, meskipun diarahkan untuk motorik halus, akan terkait pula dengan aspek perkembangan lainnya.

Baca Juga : Jangan Biarkan Anak Ngempeng Terlalu Lama, Ini Cara Agar Si Kecil Lepas dari Empeng

Baik itu motorik kasar, keterampilan sosial, hingga keterampilan bicara.

Bukankah Moms kalau sedang bermain dengan bayi (baca: menstimulasi) tak mungkin hanya berdiam diri saja?

Pastinya kita akan bermain sambil mengajaknya bicara.

Dengan rajin menstimulasi, semua aspek perkembangan bayi berjalan sekaligus.

3. Cermati setiap perkembangan motorik halusnya.

Bila di usia 4 bulan, misal, si kecil belum bisa membuka genggamannya, perlu dicurigai adanya suatu masalah.

Baca Juga : Sempat Alami Kendala Persalinan, Begini Kondisi Anak Ketiga Asri Welas yang Sudah Lahir

Mengapa demikian? Karena perkembangan motorik halus berkaitan dengan kerja sistem saraf di otak.

Jika ada kerusakan dalam otak, perkembangan bayi akan terganggu.

Nah, sudah jelas kan mengapa ketrampilan motorik halus bayi perlu dilatih? (Dedeh Kurniasih)