Terlahir Sebagian Tanpa Kulit, Ibu Ini Tak Boleh Peluk dan Cium Sembarangan Bayinya

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 19 April 2019 | 15:08 WIB
Bayi Ja'bari terlahir dengan sebagian besar tanpa kulit (GoFundMe)

Nakita.id - Seorang ibu pastinya ingin memeluk dan mencium anaknya usai melahirkan.

Namun seorang wanita asal Amerika tak diperbolehkan memeluk bahkan mencium anaknya sejak tiga bulan lalu.

Bukan tanpa alasan, melansir dari Mirror.co.uk (17/4/2019) sejak lahir bayi yang bernama lengkap Ja'bari Grey hampir tak memiliki kulit di sekujur tubuhnya.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Ja'bari lahir di awal tahun 2019 dan para medis di rumah sakit bingung mengapa hanya kepala dan kakinya saja yang diselimuti kulit.

Hingga keluarganya tak diperbolehkan menyentuh, memeluk atau mencium Ja'bari kecuali menggunakan pelindung pakaian dan sarung tangan.

Ternyata Ja'bari didiagnosis dengan Epidermolysis bullosa, gangguan jaringan ikat yang terjadi 20 banding satu juta bayi baru lahir di Amerika.

Baca Juga : Baby Shima Sebut Hubungannya dengan Sule 'Teman Tapi Mesra', Terbongkar Isi Chatnya dengan Sang Pelawak

Para ahli bedah mulanya telah mencari cara untuk membuka jalan napas dari si bayi sehingga ia dapat diangkat dari ventilator, setelah itu baru dilakukan tindakan pencangkokan kulit.

Dalam laman GoFundMe, Priscilla sang ibu menceritakan bagaimana ia bisa tahu mempunyai bayi yang sebagian tubuhnya tak berkulit.

Priscilla dan bayinya Ja'bari Grey

Menurutnya, awal mula kehamilan berjalan dengan baik hingga akhirnya saat di USG tak terlihat peningkatan berat badan pada bayi.

Melihat hal itu, dokter menyarankan agar Priscilla melahirkan anaknya di minggu ke 37 dengan operasi caesar darurat.

Saat anaknya lahir, Priscilla kaget melihat anaknya dengan bagian mata yang tertutup dan dempet.

Baca Juga : Gisel Mengaku Serba Salah Perlihatkan Hubungannya dengan Wijin, Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Gisel-Wijin Tertekan

"Setelah petugas medis mengeluarkannya, mereka melihat dia (Ja'bari) dilahirkan tanpa kulit, matanya menyatu tertutup dan membutuhkan operasi untuk membukanya," jelas Priscilla.

"Dia lahir dengan berat 3 pound (1,3 kilogram). Dia membutuhkan alat bantu pernapasan," tambahnya.

Para dokter yang melihat kondisi Ja'bari juga kaget pasalnya kelainan pada si bayi sangat langka dan sulit untuk disembuhkan.

Baca Juga : Masuk Penjara, Kriss Hatta Ungkapkan Keinginannya pada Mbah Mijan: 'Mbah Sedih Banget Deh'

Mulanya Ja'bari dilahirkan di Rumah Sakit Anak Methodist, namun pihak medis di sana mengatakan bahwa tak ada yang bisa dilakukan sehingga merujuknya ke Rumah Sakit Anak Texas.

Kesedihan mereka tak sampai di situ, pihak asuransi Medicaid tak berkenan untuk mentransfer uang guna pengobatan Ja'bari dengan alasan itu di luar kewenangan asuransi.

Baca Juga : Selvi Ananda Pakai Selop Harga Belasan Juta, Ternyata Kembaran dengan Menantu Keluarga Cendana Ini

Bayi Ja'bari terlahir dengan sebagian besar tanpa kulit

Keluarga Ja'bari yang marah membuat pengaduan ke media hingga banyak massa mendesak pihak asuransi untuk mengurusi kebutuhan bayi tersebut.

Sehari kemudian, pihak asuransi akhirnya mentransfer uang pada keluarga Ja'bari.

Petugas medis Rumah Sakit Anak Texas mendiagnosis Ja'bari terkena Epidermolyosis bullosa, kondisi ketika jaringan kulit tak bisa mengikat jaringan di bawahnya sehingga permukaan terus mengelupas.

Baca Juga : Viral Rumah Selebar 1 Meter, Terkuak Fakta di Baliknya dan Begini Potret Isi Rumahnya

Ja'bari pun terus mendapatkan perawatan dengan diberikan obat penghilang nyeri dan tubuhnya selalu tertutup pelindung.

Kini beratnya sudah 8 pound (3,6 kilogram) dan keadaan itu dianggap sudah stabil meskipun Priscilla mengatakan bahwa anaknya masih dalam masa pengobatan setahun ke depan.

"Sangat sulit bagi kami sebagai keluarga untuk melihatnya," ujar Priscilla.

Baca Juga : Bukannya Cantik, Riasan Pengantin Ini Malah Buat Warganet Ketakutan: 'Mirip Suzzanna'

Keluarga pun membuka donasi untuk Ja'bari di laman GoFundMe.

"Setiap hari adalah berkah bahwa dia masih berjuang untuk hidup di Bumi ini, dan sumbangan apa pun dengan jumlah besar atau kecil akan menjadi berkah bagi kita semua," tambahnya.