Kesaksian Korban Selamat Bom Sri Lanka: 'Pemuda Bawa Tas Besar Sempat Mengelus Kepala Cucuku'

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 23 April 2019 | 18:16 WIB
Serangan bom di Sri Lanka (Twitter)

Nakita.id - Tragedi kemanusiaan yang menimpa Sri Lanka membuat hati siapapun mengutuk tindakan terorisme.

Aksi pengeboman di negara tersebut membuat ratusan korban jiwa berjatuhan dan menimbulkan teror tak berujung bagi keluarga yang ditinggalkan.

Pengeboman di Sri Lanka tak hanya menyasar tempat ibadah, tapi juga hotel setempat.

Baca Juga : Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kedatangan Tamu Istimewa, Ternyata Anak Elang Jawa!

Salah satu yang menjadi saksi hidup pengeboman tersebut adalah seorang pria bernama Dilip Fernando.

Fernando yang berniat mengikuti ibadah Paskah di Gereja St Sebastian, Negombo, Minggu (21/4/2019) kemarin memutuskan pergi karena kondisi gereja yang sudah penuh.

Sesaat setelah ia meninggalkan tempat tersebut, ledakan hebat terjadi dan menewaskan setidaknya 290 orang.

Baca Juga : Balita dan Ibunya Terlindas Mobil Karena Supir Lupa Pasang Rem Tangan, Ini Kisahnya yang Buat Haru

Pada Senin (22/4/2019) pagi, Fernando kembali ke tempat kejadian perkara untuk melihat kerusakan yang ditimbulkan bom tersebut.

"Aku biasanya melakukan ibadah di sini," kata pria berumur 66 tahun itu.

"Kemarin aku dan istriku datang pukul 7:30 pagi, tapi sudah penuh dan tidak ada tempat duduk untukku. Aku tidak mau berdiri dan akhirnya pergi dari sana," imbuhnya.

Baca Juga : Sering Konsumsi Makanan yang Ada di Kulkas, Wanita Ini Terkena Infeksi Bakteri: Ini Bahaya Makanan dari Kulkas

Meski demikian, keluarga besar Fernando termasuk besan dan dua cucunya memutuskan untuk tinggal dan duduk di luar gereja.

Mereka mengaku melihat terduga pelaku pengeboman yang masuk ke gereja membawa sebuah tas berukuran besar.

"Setelah acara misa, mereka melihat seorang pria muda masuk ke gereja membawa sebuah tas besar," kata Fernando.

Baca Juga : Ibunya Menikah dengan Ajun Perwira, Kedua Putranya yang Pembalap Justru Tak Hadir?

"Dia mengelus kepala cucu perempuanku dan berlalu pergi. Itulah si pengebom," sambungnya.

Keluarga Fernando bertanya-tanya kenapa pemuda itu memasuki gereja ketika misa sudah hampir selesai.

Ia juga mendeskripsikan pemuda tersebut sebagai pria berumur 30 tahun dan tampak 'muda serta polos'.

Baca Juga : Pajang Foto Bareng Andre Taulany, Sule Matikan Kolom Komentar Media Sosial

"Dia tidak terlihat senang atau takut. Dia sangat tenang," imbuh Fernando.

Tak berselang lama setelah si pemuda masuk, ledakan besar terjadi.

"Mereka (keluargaku) mendengarnya dan bergegas lari, mereka ketakutan. Mereka langsung meneleponku dan bertanya apakah aku di dalam gereja, tapi saat itu aku ada di gereja lain," katanya.

Baca Juga : Kembali Berseteru, Angel Lelga dan Vicky Prasetyo Sama-sama Terancam Gagal Jadi Anggota Dewan

Kabar baiknya, tidak ada satu pun keluarga Fernando yang menjadi korban dalam aksi terorisme tersebut.

"Aku beruntung karena biasanya aku ibadah di gereja ini. Kami bersyukur karena beruntung, tapi kami juga sedih atas kejadian ini," pungkasnya.