Idealnya, Berapa Tahun Jarak Kehamilan dengan Kehamilan Berikutnya? Ini Jawaban Pakar

By Saeful Imam, Selasa, 30 April 2019 | 21:06 WIB
Beberapa nutrisi penting yang tidak boleh kurang ketika puasa ibu hamil 6 bulan (pixabay/1041483)

Nakita.id - Mama berencana menambah anak? Berapa usia si sulung saat ini? Sebaiknya Mama mempertimbangkan jarak kehamilan Mama ya, karena jarak kehamilan yang terlalu dekat kemungkinan bisa meningkatkan risiko autisme, demikian menurut penelitian dari World Health Organization Collaborating Center in Human Reproduction, University of Valle, U.S. Conde-Agudelo.

Baca Juga : Ternyata ini yang Menyebabkan Jarak Kehamilan Terlalu Dekat!

Dr. Agustin Conde-Agudelo bersama tim dari lembaga tersebut menganalisa data dari tujuh studi mengenai autisme yang melibatkan lebih dari 1,1 juta anak. Observasi mereka menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari perempuan dengan kehamilan berjarak kurang dari 12 bulan kemungkinannya mengidap autisme dua kali lebih besar daripada kehamilan yang berjarak tiga tahun atau lebih.

Namun jarak kehamilan yang terlalu lama juga tak baik. Jarak kehamilan lebih dari lima tahun atau lebih juga meningkatkan risiko tipe autisme yang lebih ringan seperti Asperger's Syndrome dan pervasive developmental disorder (kumpulan masalah autistik atau gangguan perkembangan yang terdiri atas lima kondisi, termasuk autisme dan Asperger).

Baca Juga : Maksud Hati Ingin Cantik Seperti Kim Kardashian, Nasib Dua Orang Ini Justru Berujung Mengidap Virus HIV

"Berdasarkan bukti-bukti terbaik yang ada saat ini, tampaknya jarak antarkehamilan yang ideal -yaitu waktu antara kelahiran anak yang lebih tua dan pembuahan anak berikutnya- adalah dua sampai lima tahun, supaya mengurangi risiko autisme," papar Conde-Agudelo.

Meskipun begitu, para peneliti menekankan bahwa riset mereka hanya merupakan suatu keterkaitan, dan tidak membuktikan bahwa jarak kehamilan yang panjang atau pendek bisa menyebabkan autisme.

Baca Juga : Ternyata Begini Cara Mencegah Bayi Lahir Dengan Berat Badan Rendah

"Alasan keterkaitan antara jarak kehamilan yang pendek dan autisme dan gangguan perkembangan saraf lainnya tidak diketahui," pungkas Conde-Agudelo.