Moms, Cukur Rambut Kemaluan Ternyata Memiliki Risiko yang Tinggi lho, Jangan Sepelekan Ya!

By Salmaa Awwaabiin, Kamis, 2 Mei 2019 | 19:59 WIB
Mencukur rambut kemaluan ternyata memiliki risiko yang tinggi lho Moms! (iStockphoto)

 

Nakita.id - Moms, rambut kemaluan menjadi salah satu bagian tubuh yang biasa Moms perhatikan.

Namun terkadang Moms merasa terganggu dengan itu lantaran mengganggu penampilan daerah kewanitaan.

Lalu, Moms akan memutuskan untuk melakukan waxing atau mencukurnya.

Baca Juga : Setelah Namanya Diseret dalam Video Panas, Richard Kyle Langsung Lamar Jessica Iskandar, Sang Manajer Membenarkan

Benarkan Moms?

Tapi Moms, ternyata mencukur rambut kemaluan mempunyai dampak negatif lho.

Untuk dietahui, walau tidak dilarang mencukur atau waxing bulu kemaluan wanita, alangkah baiknya Moms mengetahui lebih jauh mengenai pubic hair atau yang biasa dikenal dengan rambut kemaluan ini.

Baca Juga : Setelah Namanya Diseret dalam Video Panas, Richard Kyle Langsung Lamar Jessica Iskandar, Sang Manajer Membenarkan

Menurut Dr Vanessa Mackar, Konsultan Obstetrician dan Ginekolog dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Inggris, melansir dari Kompas.com, rambut kemaluan wanita yang berada di sekitar vagina mempunyai tugas penting bagi kesehatan vagina.

Menurutnya, "Rambut kemaluan menjadi penghalang alami untuk menjaga kebersihan, untuk mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, dan untuk melindungi kulit halus vulva."

Masih menurut Mackar, rambut kemaluan juga berfungsi untuk mencegah partikel asing seperti; debu dan bakteri patogen bisa masuk ke tubuh melalui daerah kemaluan.

Baca Juga : Mario Ardi Blak-blakan Ungkap Fakta Sebenarnya Tentang Kehamilan Lucinta Luna, Jessica Iskandar: 'Serius? Bohong Dosa Loh!'

Selain itu, rambut di area vagina juga membantu mengontrol kelembapan area yang menurunkan risiko infeksi jamur.

Hal senada diinformasikan dengan lengkap oleh MayoClinic.org.

Menurut Mary Marnach, M.D, yang menjawab pertanyaan masyarakat mengenai mencukur rambut kemaluan wanita, tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seorang wanita.

Baca Juga : Alih-alih Aman di Tempat Penitipan Anak, Seorang Bayi Justru Ditemukan Penuh Dengan 25 Bekas Gigitan

Jika rambut kemaluan atau bulu kemaluan wanita dicukur atau di waxing, selain prosesnya menyakitkan, juga bisa menyebabkan banyak efek samping yang tidak banyak diketahui wanita, yaitu:

* Vagina atau area vagina menjadi gatal. Malah bisa menyebabkan gatal yang parah

* Kelamin wanita alias vagina, jika mencukurnya dengan waxing bisa saja mengalami luka bakar karena waxing

* Sangat bisa mengalami abrasi atau luka selama pencukuran atau waxing

* Bisa muncul tunggul, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam

* Sangat mungkin akan terjadi Infeksi bakteri

* Berpeluang besar risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, karena luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.

Baca Juga : Alih-alih Aman di Tempat Penitipan Anak, Seorang Bayi Justru Ditemukan Penuh Dengan 25 Bekas Gigitan

Mackar pun mengingatkan, jika mencukur rambut kemaluan wanita bisa berisiko iritasi dan membuat folikel rambut yang tertinggal terinfeksi.

Bahkan, mencukur rambut kemaluan juga dapat meninggalkan luka mikroskopis.

"Ketika iritasi itu dikombinasikan dengan lingkungan yang hangat dan lembap di area kelamin, ini mendatangkan risiko berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit," papar Mackar.

Baca Juga : Sempat Dikabarkan Balikan dengan Ayu Ting Ting, Shaheer Sheikh Justru Kepergok Gandeng Artis Cantik

Untuk diketahui, rambut kemaluan di daerah genital juga membantu meminimalkan kontak kulit dengan seseorang yang mungkin sudah memiliki penyakit menular seksual.

Ini terjadi karena rambut di area vital akan membantu mencegah kontraksi.

"Mencukurnya bisa sangat merugikan karena membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit kelamin, seperti kutil kelamin," kata Mackar.

Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan ringan yang tidak nyaman, seperti luka bakar, kemerahan, lecet dan gatal

Baca Juga : Nyata! Pria Ini Sembuh dari Kelainan Jantung Karena Lalui Jalan Berlubang

Mencabut rambut kemaluan pun dapat menyebabkan kerusakan kulit dan infeksi. Bahkan, dapat menimbulkan rasa sakit yang berakibat pada infeksi atau radang, atau yang dikenal dengan folikulitis.

Dalam banyak kasus, folikulitis akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika terjadi dalam kondisi parah, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengobati kondisi tersebut.

Baiknya jika ingin mencukur rambut kemaluan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di GridHealth.ID dengan judul "Jangan Cukur Rambut Kemaluan Wanita, Risikonya Tak Seindah Apa yang Kita Lihat"