Remaja 16 Tahun Asal Malaysia Bunuh Diri karena Hasil Voting Instagram, Ini Cara Ajarkan Si Kecil Bermedia Sosial yang Sehat

By Cecilia Ardisty, Rabu, 15 Mei 2019 | 18:12 WIB
ilustrasi mengajarkan Si Kecil bermedia sosial yang sehat ()

Nakita.id - Instagram merupakan media sosial yang tengah digilai oleh remaja di seluruh dunia.

Namun bila pemakaiannya tak dengan kontrol yang sehat, Instagram bisa memberikan dampak buruk pada remaja.

Salah satu dampak buruk Instagram pada remaja yang baru-baru ini terjadi adalah bunuh diri.

Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Melansir dari Grid.ID, seorang remaja berusia 16 tahun bunuh diri usai mendapat voting.

Peristiwa nahas tersebut terjadi di jalan Bandar Baru Batu Kawah, Sarawak, Malaysia pada Senin (13/5/2019) lalu.

Mengutip laman AstroAwani.com, tragedi ini berawal dari sebuah voting yang dibuat remaja tersebut di Instagram pribadinya.

Baca Juga: Waspada, Ini 4 Kesalahan Moms dalam Menggunakan Media Sosial!

Seperti diketahui, Instagram memiliki sebuah fitur yang memungkin penggunanya membuat jajak pendapat di Insta story.

Namun, nyatanya voting yang dibuat korban bukanlah voting biasa, melainkan voting untuk menentukan apakah Ia harusnya bunuh diri atau tidak.

Bukannya mencegah, siapa sangka mayoritas followersnya justru mendukungnya untuk mati.

Melihat peristiwa yang memilukan ini ada baiknya Moms mengarahkan Si Kecil bermedia sosial yang sehat.

Melansir dari Parents, berikut tips bagi Moms mengarahkan Si Kecil untuk bermedia sosial yang sehat.

Mulai sejak dini

Ana Homayoun, MA, PPS, pakar media sosial mengatakan orang tua harus memulai percakapan tentang media sosial lebih awal.

"Bahkan jika anak-anak tidak di media sosial, banyak yang online sejak usia dini dan menggunakan situs web yang berbeda," katanya.

"Dalam pengalaman saya, anak-anak tidak mendapat informasi tentang Instagram dan aplikasi media sosial lainnya dari orang tua mereka.

Mereka belajar dari teman sebaya, saudara kandung, dan influencer lainnya, jadi penting bahwa orang tua mengambil peran aktif dalam mendorong percakapan."

Baca Juga: Belajar dari Kasus Audrey, Ini Pola Asuh yang Tepat Dampingi Anak Gunakan Media Sosial Menurut Pakarnya!

Membuat rencana

Homayoun menganjurkan Moms memulai percakapan tentang media sosial kepada Si Kecil dengan mengajukan pertanyaan terbuka.

Seperti, apa yang mereka pikir tentang pengalaman positif bermain Instagram?

Kepada siapa mereka curhat kalau mereka merasa tidak nyaman saat bermain Instagram?

"Melakukan hal itu memungkinkan mereka untuk secara proaktif berpikir tentang bagaimana mereka akan mendefinisikan dan menciptakan pengalaman penggunaan online yang positif, "kata Homayoun.

Homayoun menyarankan tiga kunci saat bermain media sosial yaitu sosialisasi yang sehat, pengaturan diri yang efektif, dan keselamatan keseluruhan.

Prioritaskan Privasi

Ajarkan Si Kecil untuk menyeting Instagram mereka di mode private.

Artinya hanya pengikut yang disetujui yang dapat melihat, berkomentar, dan menyukai konten anak Moms.

Selain itu, ini dapat mencegah informasi pribadi anak Moms berakhir di tangan yang salah.

Terapkan etiket yang baik

Menerima komentar yang menusuk di media sosial dapat melukai harga diri anak dan menulis komentar dapat membuatnya bermasalah.

Bicarakan dengan anak Moms tentang etiket media sosial yang tepat, dan manfaatkan alat yang diuraikan dalam panduan sumber daya Instagram.

Moms bisa menyeting Instagram untuk menyaring kata-kata ofensif atau tidak pantas pada kolom komentar.

Tetapkan batas waktu

Pra remaja masih mengembangkan disiplin diri, sehingga sangat tidak dianjurkan mereka menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial.

Sebaiknya Moms bekerja sama dengan Si Kecil untuk menentukan jumlah waktu yang tepat yang harus mereka habiskan untuk aplikasi setiap hari, apakah itu 15 menit atau satu jam.

Moms juga dapat memanfaatkan Dasbor Aktivitas Instagram, yang memungkinkan Moms mengontrol penggunaan dan membatasi gangguan seperti pemberitahuan push.

Baca Juga: Ngeri, Ini Dampak Sosial Bila Anak Bermain Media Sosial Sejak Dini !

Ajari mereka akuntabilitas

Cyberbullying semakin umum terjadi saat ini.

Menurut Sistem Surveilans Perilaku Risiko Remaja 2017 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, hampir 15% siswa sekolah menengah yang disurvei secara elektronik diintimidasi dalam 12 bulan sebelumnya.

Untungnya, Instagram memungkinkan pengguna mengontrol intimidasi dengan menghapus komentar penuh kebencian, melaporkan perilaku negatif, dan memblokir individu.

Moms harus mengingatkan Si Kecil bahwa hal-hal yang terjadi secara online dapat memengaruhi perasaan orang di dunia nyata.

Maka sangat penting memperhitungkan tindakan apa pun secara online.

Jadi Moms agar kasus bunuh diri remaja karena Instagram berkurang, ada baiknya Moms mulai mengarahkan Si Kecil bermedia sosial yang sehat.