#LovingNotLabelling: Ini Alasan Orangtua Memberikan Label Pada Anak

By Maharani Kusuma Daruwati, Jumat, 17 Mei 2019 | 20:24 WIB
#LovingNotLabelling: Ini alasan orangtua memberi label pada anak (wavebreakmedia)

Nakita.id - Secara sadar atau tidak, Moms mungkin pernah memberikan label atau cap pada anak.

Seperti menyebut Si Kecil 'pemalas', 'bodoh', 'kurang ajar', 'nakal', dan lain sebagainya.

Atau mungkin label positif seperti 'anak pintar', 'anak hebat', yang terlalu sering diberikan.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Baik memberikan label positif maupun label negatif, sama-sama bisa memberikan dampak buruk bagi Si Kecil.

Mengapa orang tua memberi label?  

Mengutip dari fatherhood.org, salah satu alasannya adalah  kesalahan atribusi mendasar, suatu bentuk bias yang secara negatif mempengaruhi pengambilan keputusan kita, termasuk seputar pengasuhan anak. 

Alasan lain label orang tua adalah untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. 

Pelabelan memiliki efek yang sangat kuat pada rasa harga diri orangtua. 

Orang tua ini sering melihat anak-anak mereka sebagai "Mini-Me."

Perilaku anak-anak mereka mencerminkan siapa orangtua ini sebagai orang tua dan manusia. 

Orangtua yang merasa buruk tentang diri mereka sendiri memberikan dorongan semangat dengan memberi label pada orang lain.

Baca Juga : Putri Hotman Paris Buat Perayaan Ulang Tahun Mewah, Jumlah Kuenya Jadi Sorotan: 'Tart-nya Banyak Amat'

Ketika orangtua menggunakan label negatif, mereka menyangkal kekurangan mereka sendiri sebagai orangtua.

Karena, mari kita hadapi itu, kita semua mengatakan hal-hal kepada anak-anak kita yang kita sesali dan lebih suka tidak mengakui kita mengatakannya. 

Ketika orangtua terus-menerus memanjakan anak-anak mereka melalui penggunaan label positif, itu hanyalah sisi lain dari koin yang sama. 

Salah satu alasan pelabelan sangat sulit untuk diatasi bagi beberapa orangtua adalah bahwa hal itu berakar dalam menopang jiwa mereka yang rapuh. 

Kemungkinan orangtua mereka sendiri terus-menerus memarahi atau memanjakan mereka. 

Memberi label pada anak sangat merusak karena dampaknya pada harga diri anak. 

Bayangkan, untuk sesaat, seorang anak yang terus-menerus mendengar bahwa dia malas, bodoh, atau tidak tahu berterima kasih. 

Bayangkan seorang anak yang terus-menerus mendengar bahwa dia tidak dapat berbuat salah — mereka adalah pemain bintang tanpa cacat.

Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun Putranya Tanpa Mantan Istri, Sule Malah Minta Suapan Kue untuk Naomi

Padahal sesungguhnya #LovingNotLabelling, menyayangi anak tak perlu harus dengan memberikan label.

Karena label bisa merusak masa depan anak.

Label negatif dapat menghancurkan harga diri melalui rasa malu. 

Label positif dapat menghancurkan harga diri melalui ego yang berlebihan.

Dibutuhkan seluruh masa kanak-kanak untuk mengembangkan rasa harga diri yang kuat dan sehat. 

Akibatnya, efek negatif pada anak dapat dimulai pada usia berapa pun. 

Baca Juga : BERITA POPULER: VJ Laissti Buat Iri Karena Suapi Ariel NOAH dengan Mesra Hingga Nia Ramadhani Kepergok Berduaan di Mobil Mewah Hotman Paris Sampai Direkam Pengendara Lain