Walau Hidup Bergelimang Harta, Sarwendah Tetap Ajarkan Kemandirian pada Thalia, Ini Tips Melatih Anak Agar Mandiri

By Ratnaningtyas Winahyu, Sabtu, 8 Juni 2019 | 09:15 WIB
Meski masih kecil, Thalia sudah diajarkan untuk mandiri (instagram.com/sarwendah29)

Nakita.id – Sebagai pasangan selebriti yang penghasilannya tak sedikit, Ruben Onsu dan Sarwendah tentu mampu untuk memanjakan anaknya dengan berbagai fasilitas.

Namun, sepertinya Ruben Onsu dan Sarwendah tidak memilih jalan tersebut.

Meski kaya raya, Ruben Onsu dan Sarwendah tetap mengajarkan anaknya, Thalia Putri Onsu, untuk mandiri dalam melakukan sesuatu.

Seperti yang terlihat dalam sebuah video di kanal YouTube ‘The Onsu Family’, Sarwendah meminta Thalia untuk mencuci piring sendiri sehabis makan.

“Alia udah bisa cuci piring sendiri kan?” tanya Sarwendah.

Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

“Iya bisa,” jawab Thalia.

“Ya udah, abis makan cuci piring sendiri ok?” balas Sarwendah.

Thalia Putri Onsu sudah bisa mencuci piring sendiri

Tanpa ada paksaan, Thalia pun mencuci piring makannya sendiri.

Moms juga pasti ingin Si Kecil bisa mandiri seperti Thalia, bukan?

Mengajarkan kemandirian pada anak sebenarnya penting untuk dilakukan sejak anak lahir loh, Moms.

Baca Juga: Selain untuk Kesehatan dan Kecantikan, Ini Manfaat Menakjubkan Minyak Zaitun pada Bayi

Melansir dari Kompas.com, berikut cara mengajarkan kemandirian pada anak sesuai tahapan usianya:

1. Usia 0-1,5 tahun: masa membangun rasa percaya

Bayi yang baru lahir memang sangat membutuhkan perhatian ayah ibunya, namun bukan berarti orangtua bebas menggendongnya 24 jam.

Melatih kemandirian anak sebaiknya dimulai pada masa ini. Prinsipnya, saat bayi membutuhkan pastikan Moms ada di sampingnya, meskipun bukan berarti harus menggendongnya.

Begitu juga saat bayi mulai belajar makan makanan padat setelah ASI eksklusif selama enam bulan.

Mengajarkan anak untuk memulai kebiasaan baru perlu dilakukan dengan tahapan dan perlahan.

Baca Juga: Tips Memilih Popok Bayi Baru Lahir, 5 Hal yang Perlu Moms Perhatikan

Saat memberi makanan padat, misalnya, lakukan perlahan dan jangan dipaksakan. Mulai dengan mencicipi, berikan dengan membangun ikatan ibu dan anak, bukan sekadar mengejar target makanan harus habis termakan.

Pada masa ini, anak akan belajar membangun rasa percaya, merasa diperhatikan, dan mengetahui orangtuanya akan selalu ada saat ia membutuhkannya.

Semakin bertambahnya usia, tujuh bulan misalnya, anak akan memasuki masa individuasi, yakni belajar melepaskan ikatan ibu dan anak secara pelan-pelan.

Anak mulai belajar berjalan, lebih mandiri, tidak lagi bergantung penuh dengan orang tuanya (dengan digendong, misalnya).

Baca Juga: Ajarkan Anak Mandiri, Ini Lima Hal Perlu Dihindari Moms dan Dads

2. Usia 1,5 – 3 tahun: otonomi diri

Salah satu peran orangtua adalah mendampingi anak, namun jangan sampai lupa memberikan anak kesempatan untuk berekplorasi.

Karena pada usia inilah rasa ingin tahu anak mulai tinggi.

Meski begitu, memberikan kebebasan kepada anak bukan berarti tanpa aturan.

Anak juga perlu diajarkan nilai baik dan buruk agar mengerti batasan dari kebebasannya bereksplorasi.

Misalnya ketika makan, ajarkan anak mandiri dengan menggunakan alat makan sendiri, jangan terus disuapi.

Baca Juga: Merokok Bukan Hanya Berbahaya Bagi Kesehatan, Ternyata Juga Merusak Kecantikan Moms Lo!

Yang menjadi persoalan, terkadang orangtua tak sabar dan ingin anak cepat menghabiskan makanan atau tidak ingin tangan atau baju Si Kecil kotor.

Padahal, pada masa ini anak ingin menunjukkan dirinya.

Jadi, sebaiknya jangan berikan bantuan yang berlebihan, sesuaikan dengan kebutuhan saja.

3. Usia 3-5 tahun: mengembangkan inisiatif

Memasuki usia tiga tahun, Moms bisa mulai mengajarkan anak untuk mengenakan baju sendiri serta menyimpan baju kotor pada tempatnya.

Baca Juga: Si Kecil Suka Pilih-pilih Makan di Usia 3 Tahun? Jangan Khawatir, Sederet Camilan Sehat Ini Jadi Solusinya

Maka dari itu, anak dapat belajar mendisiplinkan dirinya dan melakukan berbagai hal yang nantinya akan dilakukannya sendiri.

Dengan cara pembelajaran ini, anak juga mulai belajar berinisiatif dalam melakukan tugasnya.

Saat usia anak mulai bertambah, Moms bisa mulai mengajarkannya untuk mandiri membersihkan kamar.

Menurut dr Erlina, tiga fase pertama inilah yang paling penting untuk pengembangan kepribadian anak.

Baca Juga: Dikenal Sehat, Tapi Hati-hati Jika Minum Air Setelah Makan Semangka, Ini yang Akan Dirasakan Tubuh!

Selain itu, mental Si Kecil juga akan lebih kuat dan rasa kepercayaan diri serta kemandiriannya perlahan akan mulai terbangun.

Dengan demikian, ketika memasuki tahapan produktif usia 6-12 tahun, anak sudah memiliki kebiasaan positif dan perilaku mandiri.

Begitupun saat pembentukan identitasnya pada usia 12-18 tahun. Anak yang berkarakter mandiri dengan kepercayaan diri yang ditumbuhkan sejak lahir, akan mampu membangun identitas dirinya lebih positif.

#GridNetworkJuara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengajarkan Anak Lebih Mandiri