Dianggap Membahayakan, Pakar Gizi Sebut MSG Tak Berbahaya Bagi Kesehatan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 20 Juni 2019 | 17:45 WIB
MSG tak berbahaya bagi kesehatan (Shutterstock)

MSG itu terdiri dari tiga zat gizi, yaitu glutamat, natrium, dan air. Penyedap rasa ini, sebut Prof Hardinsyah, tidak berbahanya bagi tubuh manusia.

Baca Juga: Benarkah MSG Berbahaya untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahlinya

Bahkan jika dikomsumsi terus menerus, umumnya tak akan ada pengaruh kesehatan bagi pemakainya.

"Dikonsumsi hingga 5 gram pun, MSG itu tak ada pengaruh terhadap kesehatan. Kondisinya sama dengan manusia yang tidak mengkonsumsi MSG," kata pakar gizi yang juga Rektor Universitas Sahid Jakarta, ini.

Peryataan Hardinsyah ini diperkuat oleh Tetty R. Sihombing, pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI.

Dia yang hadir menjadi pembicara di diskusi ini memaparkan berdasarkan hasil penelitian Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) dari Badan Pangan Dunia milik PBB serta WHO, menempatkan MSG dalam kategori bahan penyedap masakan yang aman dikonsumsi dan tidak berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Baca Juga: Ini Dia Resep Pangsit Goreng Ala Cynthia Lamusu, Tanpa MSG Lo!

Temuan ini diperkuat oleh European Communities Scientific Committee for Foods pada tahun 1991.

Selanjutnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada tahun 1995 menyatakan bahwa MSG termasuk sebagai bahan bumbu masakan, seperti halnya garam, merica, dan gula, sehingga aman bagi tubuh.

"MSG tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan karena memiliki Acceptable Daily Intake (ADI) not specified," terang Tetty.

ADI not specified adalah istilah yang digunakan untuk bahan tambahan pangan yang mempunyai toksisitas yang sangat rendah, berdasarkan data kimia, biokimia, toksikologi, dan data lainnya.

Baca Juga: Pria Penjual Bakso Asal Pati Beri Mahal Mobil Fortuner Saat Akad Nikah

Ketua Persatuan Pabrik MSG & GA Indonesia (P2MI) M. Fachrurozy mengatakan, Bahan Tambahan Pangan (BTP) seperti MSG atau vetsin di industri pangan diatur dengan ketat dan baik oleh BPOM dengan kaidah penggunaan batas maksimum.

Menurutnya, MSG yang komponen terbesarnya adalah 78 persen glutamat merupakan asam amino esensial yang juga dihasilkan oleh tubuh.