Meninggal Setelah Hilang 12 Hari, Ternyata Banyak Kejadian Mistis di Gunung Piramida yang Didaki Thoriq Rizki Maulidan

By Rachel Anastasia Agustina, Sabtu, 6 Juli 2019 | 11:45 WIB
Gunung Piramia di Mata Warga Setempat. (TribunStyle/ Kolase Instagram @chexio94 dan @thoriq_rizky33)

Nakita.id – Hilangnya remaja pendaki Gunung Piramida atau biasa disebut punggung naga masih menjadi perbincangan hangat.

Bagaimana tidak, kini Thoriq Rizki Maulidan (14) yang hilang selama 12 hari itu sudah ditemukan.

Tepat pada hari ulang tahunnya Jumat (5/7/2019) kemarin ia ditemukan.

Sayangnya ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan tersangkut di pohon.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Ia dtemukan di kaki jurang sisi selatan Gunung Piramida.

Jenazah Thoriq ditemukan oleh tim Pencari Perhimpunan Penempuh Rimda dan Pendaki Gunung atau Wanadri.

Puncak Piramid berada di ketinggian 1521 MDPL.

Meskipun tidak setinggi Semeru, Rinjani, dan Prau, namun butuh konsentrasi penuh untuk bisa mencapai puncaknya.

Melansir dari tayangan YouTube ternyata Gunung Piramida ini sendiri memang telah lama dianggap angker oleh warga.

Baca Juga: Ditemukan di Hari Ulang Tahunnya, Remaja Pendaki Gunung Piramida Thoriq Rizki Maulidan Sudah Tak Bernyawa

Ternyata bukit yang berada di lereng Gunung Argopuro sisi timur ini juga dianggap sebagai habitat macan kumbang.

Selain itu warga sekitar juga mengatakan bahawa bukit ini tidak bisa dilepaskan dari hal-hal mistis.

“Bagi warga sini puncak bukit itu memang angker. Jangan orang luar, warga sini saja sering alami keanehan-keanehan” ujar Suhen Ketua RT 17 Dusun Tegal Tengah.

Baca Juga: Hilang 11 Hari Saat Mendaki Gunung Piramid, Warganet Ramai Kunjungi Instagram Thoriq Rizki Karena Temukan Fakta Ini

Pernah suatu hari ada seorang warga yang kesehariannya mencari rumput kesasar hingga seberang bukit, yakni Desa Sumbersalak.

Hal aneh juga dialami oleh warga yang naik ke bukit Piramid untuk mengambil pohoh yang hendak dijadikan bonsai yang lalu akan dijual.

Saat perjalanan pulang ia melihat ada hamparan lapangan terbang dan jalan tol, serta bangungn bertingkat.

“Kebetulan saya punya sedikit ilmu kebatinan. Bonsai serta kayu yang saya ambil dari bukit saya buang semuanya,” kata Astur.

Baca Juga: Berbeda Dari Proses Melahirkan Lainnya, Melahirkan Normal Spontan Paling Sering Terjadi Jam 4 Pagi!

Anehnya begitu semua dibuang, pemandangan yang ada di depannya langsung hilang dan beberapa menit kemudian Astur sudah sampai dekat rumahnya.

“Perasaan saya hanya sekitar satu jam nyasar, tetapi keluarga dan tetangga bilang saya tidak pulang selama sehari penuh,” pungkas Astur.

Kematian Thoriq juga sempat dirumorkan akibat diterkam oleh macan.

Namun Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jember membantah rumor itu.

Baca Juga: Isu Berlian Palsu Barbie Kumalasari, Nagita Slavina Banjir Pujian dari Warganet karena Berikan Komentar Ini

“Kami tidak mendata pasti berapa populasinya. Tapi laporan beberapa pendaki, mereka sering bertemu macan kumbang di kawasan perbukitan Argopuro,” ujar Setyo.

Ia membantah bahwa Thoriq diterkam macan karena keberadaan macan kumbang di bukit itu tidak pernah menjadi ancaman bagi keamaan dan keselamatan pendaki.

“Macan itu kalau tahu atau ketemu sama manusia juga takut. Mereka akan secepatnya lari menghindar,”  tambahnya.

Hingga saat ini belum ada konfirmasi penyebab tewasnya Thoriq yang ditemukan tersangkut di pohon.

#GridNetworkJuara