Bisa Lebih Hebat Dari Kemoterapi, Para Ahli Menemukan Zat yang Dapat Menyembuhkan Kanker Pada Kunyit, Termasuk Kanker Paru-paru Mendiang Sutopo!

By Saeful Imam, Minggu, 7 Juli 2019 | 14:21 WIB
Lama diteliti, peneliti baru temukan zat antikanker pada kunyit (instagram sutopo purwo nugroho, pixabay)
Selama itu, menurut Trivedi ada dua zat yaitu CTR-17 dan CTR-20 yang ternyata dapat membelah sel kanker dengan menghambat tubulin, protein yang penting bagi banyak fungsi sel penting, termasuk kromosom selama pembelahan sel, transportasi intraseluler, pengembangan dan pemeliharaan bentuk sel, motilitas sel dan distribusi molekul pada membran sel.

"Tidak seperti pengobatan kanker lainnya, molekul ini hanya menargetkan sel kanker dan tidak membahayakan sel sehat. Mereka sangat unik dan tidak memiliki efek samping yang signifikan," ujarnya.

Ini kabar baik karena pengobatan kanker terkini yaitu kemoterapi dalam prosesnya menyerang semua sel, baik sel kanker maupun sel sehat.

Penelitian yang dilakukan bekerjasama dengan tim di Kanada Advanced Medical Research Institute Dr. Hyoun Lee ini secara resmi telah diakui secara internasional.

Kedua zat ini juga akan mendapatkan paten dari Amerika secara resmi.

Selain itu, sebuah tim peneliti India-Amerika dari University of Illinois dan Universitu of Utah juga mencoba mengembangkan obat kanker, termasuk kanker paru-paru, payudara, dan lain-lain.

Obat kanker yang mereka kembangkan terbuat dari kunyit, bahan yang mudah ditemui di Indonesia.

Proses yang mereka kembangkan memungkinkan kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, untuk membunuh sel kanker.

Sebagai informasi, kunyit telah digunakan selama ribuan tahun di negara Asia sebagai bumbu dan obat/jamu.

Penggunaan rempah-rempah itu sebagai obat karena sifat anti-peradangan dan antioksidannya yang kuat.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 5 Makanan Ini Ternyata Ampuh Cegah Kanker Paru-paru yang Renggut Nyawa Sutopo

Selain itu, kurkumin telah lama diketahui menunjukkan sifat anti-kanker.

Sayangnya, kelarutan kunyit dalam air telah menghambat aplikasi klinis kurkumin untuk pengobatan kanker.