Nakita.id - Banyak orangtua yang tidak menyangka jika anak berusia 0-12 bulan bisa mengalami sariawan.
Padahal sariawan bisa dialami siapa saja, bahkan sekitar 20 persen populasi berisiko terkena sariawan, termasuk bayi.
Baca Juga: Cepat dan Alami, 7 Bahan Rumahan Ini Mampu Atasi Sariawan
Ada beberapa pemicu sariawan pada bayi, menurut dr. Stephanus J. sarmili, Sp.A.
Mulut bayi belum sekuat orang dewasa, jadi hati-hati saat memberi makanan atau minuman pada bayi.
Selalu periksa suhu makanan atau minuman Si Kecil.
Baca Juga: Tak Perlu Bingung untuk Membersihkan Mulut Bayi, Begini Caranya!
Sariawan juga bisa dipicu oleh traumatik atau mulut Si Kecil terluka oleh sesuatu, seperti gusi tergigit atau terkena gesekan dot yang terlalu keras.
Dot yang terbuat dari karet yang keras memungkinkan munculnya sariawan. Maka dari itu berikan Si Kecil dot berbahan lentur, seperti silikon.
Baca Juga: Dot Bayi, Ini Positif dan Negatifnya
Zat kimia yang dikandung obat bersifat asam, jika tersisa di mulut bayi hal tersebut dapat memicu munculnya sariawan.
Sebab proses pengasaman akan mengundang bakteri. Oleh karena itu, setelah anak minum obat sebaiknya minumkan air putih.
Baca Juga: Sariawan Bisa Jadi Pertanda Kekurangan Asam Folat, Catat Tanda Lainnya yang Perlu Diwaspadai!
Faktor yang telah disebutkan diatas merupakan pemicu munculnya sariawan, bukan penyebab sariawan.
Penyebab utama sariawan yaitu virus yang menempel di mulut yang sedang terluka.
Biasanya dalam rentang 10-14 hari sariawan akan sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Terhindar dari Bakteri, Ini Cara Agar Mulut Bayi Tetap Bersih
Namun pada bayi sebaiknya segera dilakukan penanganan, bila tidak diobati memang relatif tidak bahaya, namun sariawan menimbulkan nyeri dan rasa tidak nyaman yang membuat bayi tidak mau makan dan rewel.
Biasanya dokter akan meresepkan obat penghilang nyeri pada bayi.
Baca Juga: Salah Mencuci Botol Susu Sebabkan Bayi Sakit
Narasumber: dr. Stephanus J. sarmili, Sp.A.,