Mengatasi Bau Tangan Pada Masa Menggendong Bayi, Ini Caranya

By Saeful Imam, Sabtu, 13 Juli 2019 | 07:38 WIB
Ilustrasi bayi tidur (Pixabay)

Supaya tidak menjadi kebiasaan, dengan melihat plus  minus di atas, orangtua bisa mempertimbangkan kapan dan pada situasi seperti apa saja anak boleh digendong. Berikut panduannya:

a. Baiknya saat bayi menangis, jangan langsung menggendongnya. Pastikan apakah popoknya basah atau sesuatu terjadi pada tubuhnya. Bila tidak, cukup tenangkan di tempat tidur/boksnya.

Baca Juga: Jarang Tersorot Media, Ini Putri Semata Wayang Desy Ratnasari yang Sudah Berusia 16 Tahun, Cantik Banget!

b. Nah, bila bayi sudah telanjur biasa digendong, awalnya pasti ia akan rewel dan terus menangis minta perhatian.

Orangtua harus "tega", sebab pada saat itu sebenarnya bayi  sedang berusaha "mengerti" bahwa kini tangisnya tak lagi ampuh sebagai "senjata" untuk membuat orangtuanya mengulurkan tangan menggendongnya.

c. Percayalah, meski tidak menggendongnya, bukan berarti orangtua tidak memedulikannya. Ajak bayi ngobrol atau becanda meski tidak mengangkatnya dari tempat tidur sampai tangisnya reda.

d. Kalau bayi sudah agak besar, coba dudukkan dengan nyaman baru ajak ngobrol. Usap-usap tubuh, pipi atau rambutnya dengan lembut.

Baca Juga: Moms Ingin Melahirkan Normal? Kenali Tahapan Sekaligus 7 Kondisi Pasca Persalinan Melalui Video Melahirkan Normal Berikut Ini!

e. Bisa juga alihkan perhatiannya dengan memberikan mainan yang disukainya. Bisa jadi bayi menangis karena tidak nyaman.

f. Orangtua dan seluruh orang dewasa di rumah harus konsisten untuk melaksanakan komitmen ini. Dengan begitu bayi tidak "memanfaatkan" celah yang ada. Jangan salah, meski masih bayi, si kecil sangat cerdas membaca situasi yang ada di sekelilingnya. Sekali tidak konsisten, orangtua yang repot belakangan.