Peringatan Dini, Laut Pantai Selatan DIY Berpotensi Terjadi Gempa dan Tsunami Besar, Bisa Capai 20 Meter!

By Maharani Kusuma Daruwati, Kamis, 18 Juli 2019 | 19:20 WIB
Ilustrasi Tsunami (Pixabay)

Nakita.id - Menurut beberapa pakar Tsunami dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), pantai selatan DIY memiliki potensi untuk terjadi gempa dan tsunami.

Pantai selatan Yogyakarta ini merupakan pertemuan lempeng Eurasia dan Indoaustralia, yang juga berpontensi menjadi sumber terjadinya gempa bumi tektonik.

Di mana, pada lempeng pertemuan tersebut mampu membangkitkan gempa teknonik berkekuatan hingga magnitudo 8,8.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Tinggi kekuatan gempa tersebut, bisa membangkitkan adanya potensi tinggi tsunami, Moms.

Bahkan, tsunami tersebut bisa mencapai ketinggian 20 meter.

Mengutip Tribun Jogja, wilayah yang terancam terdampak bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami di DIY ini terletak di pesisir selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko dalam sesi jumpa media di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Rabu (17/7/2019).

Pakar BPPT tersebut menjelaskan bahwa letak pertemuan lempeng di tengah laut menyebabkan wilayah pesisir menjadi rentan terhadap bahaya tsunami yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng tersebut.

Widjo menyebut pergeseran lempeng tersebut berakibat adanya potensi gempa megathrust yang memiliki potensi kekuatan hingga magnitudo 8,8 di selatan Pulau Jawa sehingga menyebabkan tsunami.

Baca Juga: Disebut Mirip Kareena Kapoor, Tengok Cantiknya Mantan Istri Tommy Kurniawan Berdadan Bak Pengantin Jawa

"Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda. Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8," jelasnya, seperti dikutip dari Tribun Jogja.

Berdasarkan permodelan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian mencapai 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer.

Dari permodalan itu, Widjo menyebut, gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit usai terjadi gempa besar.

"Jika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini, maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain," tegasnya.

Daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang tsunami ini yaitu di Selatan Jawa, Moms.

Terkhusus di wilayah setalan Yogyakarta yang mencakup daerah Cilacap hingga Jawa Timur.

Sebelumnya, gempa besar di selatan Pulau Jawa pernah beberapa kali terjadi hingga menimbulkan adanya gelombang tsunami.

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari, Mantan Istri Tommy Kurniawan Akan Gelar Pesta Pernikahan 7 Hari 7 Malam?

Berdasarkan catatan, bencana tersebut diantaranya pada tahun 1994 di Banyuwangi dengan magnitudo 7.

Pada 2006 yang menyebabkan tsunami di Pangandaran akibat gempa bermagnitudo 6,8.

"Pada gempa tahun 1994, memang tidak ada catatan terjadi tsunami di DIY. Namun pada tahun 2006 ada catatan terjadi tsunami di selatan DIY tetapi jangkauannya tidak melebihi Gumuk Pasir di Parang Kusumo," bebernya.

Dari penelitian yang pernah dilakukan, peristiwa gempa megathrust di selatan Pulau Jawa pernah terjadi dengan kekuatan magnitudo 9.

"Umur radioaktif dari unsur-unsur yang kami temukan di Lebak Banten dan Bali memiliki umur yang sama. Artinya, pernah ada tsunami di selatan Jawa yang disebabkan gempa dengan magnitudo besar," pungkasnya.

Untuk itu, ada baiknya kita lebih awas dan waspada akan adanya peringatan dini ini, Moms.

Baca Juga: Viral #AgeChallenge, Sederet Seleb Ini Ikut Ubah Wajahnya, Begini Potretnya Bila Tua Nanti!