Berjuang Antara Hidup dan Mati, Berikut 3 Penyebab Kematian Orang Melahirkan yang Sering Terjadi

By Ratnaningtyas Winahyu, Sabtu, 20 Juli 2019 | 18:42 WIB
Orang melahirkan berjuang antara hidup dan mati (pixabay.com/Greyerbaby)

 

Nakita.id – Di balik kebahagiaan akan hadirnya seorang anak, terdapat risiko-risiko yang harus dihadapi oleh orang melahirkan.

Bukan hanya rasa sakit, orang melahirkan juga seakan berjuang antara hidup dan mati.

Di Indonesia, angka kematian orang melahirkan masih tergolong tinggi.

Pada tahun 2012, sebanyak 359 perempuan meninggal dari 100.000 kelahiran hidup.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Setelah diselidiki, ternyata ada 3 penyebab kematian setelah melahirkan yang paling banyak terjadi loh, Moms.

Kira-kira apa saja ya Moms yang menjadi penyebab utama kematian setelah melahirkan?

1. Perdarahan

Perdarahan bisa terjadi mulai di masa hamil, melahirkan, hingga setelah melahirkan.

Baca Juga: Studi Ungkap 40% Wanita Alami Depresi Pasca Melahirkan, Ini Penyebab dan Solusinya

 

Moms juga perlu mewaspadai tanda-tanda perdarahan, seperti keluarnya darah merah segar lebih dari 1.000 ml secara terus-menerus.

Tanda-tanda lainnya adalah sesak napas, pusing, penglihatan kabur, dan rasa ingin pingsan.

“Ada banyak penyebab perdarahan ini, misalnya usia kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak mampu berkontraksi setelah melahirkan,” ujar Arina Indriany, SpOG.

Baca Juga: Atasi Rasa Takut Jelang Kelahiran, Berikut Tips Melahirkan Mudah Tanpa Rasa Sakit yang Bisa Moms Ikuti

2. Preeklamsia

Preeklamsia terjadi akibat gangguan tekanan darah atau hipertensi.

“Preeklamsia berisiko menghambat arteri yang membawa darah ke plasenta sehingga mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi ke janin,” kata Dr. Maurize Druzin, profesor di bidang Obgin di Stanford University School of Medicine.

Jika tidak terkontrol, preeklamsia dapat menjadi eklamsia yang menyebabkan kejang.

Kejang juga dapat merusak organ vital Moms bahkan bisa menyebabkan koma, kerusakan otak, hingga kematian.

Baca Juga: Baru Saja Dikaruniai Anak Keempat dan Kelima, Ratna Galih Beberkan Tips Melahirkan Anak Kembar Melalui Operasi Caesar

Faktor risiko preeklamsia yang perlu diwaspadai antara lain usia kehamilan tidak ideal, obesitas, serta memiliki risiko tekanan darah tinggi.

3. Infeksi

Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia, infeksi memengaruhi 22% kematian saat melahirkan.

Infeksi juga bisa terjadi di masa kehamilan atau saat melahirkan.

Terdapat beberapa infeksi yang sebaiknya Moms waspadai sebagai penyebab kematian saat melahirkan.

Tuberkulosis menjadi infeksi yang perlu segera ditangani, karena penyakit ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan mengganggu proses persalinan.

Baca Juga: Ibu Melahirkan Normal dan Alami Berbeda: Kondisi Seperti Ini Tidak Boleh Melahirkan Normal

Selain itu, hepatitis akibat infeksi virus yang menyerang organ hati juga patut diwaspadai.

Bagi Moms yang akan melahirkan, infeksi virus hepatitis E dinilai paling meningkatkan risiko kematian.

Terkena penyakit tifus juga tak bisa dianggap sepele loh Moms, karena bisa membawa risiko kematian.

Tidak hanya itu, tifus juga bisa meningkatkan risiko keguguran janin dan lahir prematur.

Infeksi yang juga harus diwaspadai adalah erisipleas yang disebabkan kuman Streptococcus hemolyticus yang bisa menyebabkan peradangan di seluruh jaringan organ tubuh.

Baca Juga: Cara Melahirkan Normal dan Spontan Butuh Banyak Tenaga, 4 Langkah Ini Bisa Memulihkan Kondisi hingga Memperlancar ASI