Dampak Negatif Pola Makan Tak Sehat Saat Hamil, Dari Kehilangan Kalsium hingga Berat Badan Lahir Rendah!

By Poetri Hanzani, Minggu, 28 Juli 2019 | 12:24 WIB
Ilustrasi ibu hamil (Pixabay)

Nakita.id - Apa yang Moms konsumsi selama hamil, dapat memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.

Maka dari itu, penting bagi Moms untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi selama kehamilan.

Namun terkadang, tidak jarang saat hamil Moms ingin makan makanan cepat saji.

Baca Juga: Berpuasa Saat Menyusui Berisiko Membuat Berat Badan Bayi Turun?

Meski demikian, sebaiknya hindari mengonsumsinya ya Moms karena bisa membawa dampak negatif bagi Moms dan bayi.

Lalu, apa jadinya bila ibu hamil lebih sering mengonsumsi junk food? Berikut paparannya!

1. Cacat lahir

Banyak kasus bayi dengan kondisi cacat lahir yang tidak dapat dicegah, namun Moms dapat mengurangi risikonya dengan mengonsumsi makanan padat nutrisi.

KidsHealth melaporkan, ibu hamil yang kekurangan asam folat dapat meningkatkan kemungkinan bayi terkena cacat tabung saraf seperti spina bifida. 

Asam folat bisa ditemukan pada sayuran berdaun gelap dan sereal.

2. Kehilangan kalsium

Bayi yang belum lahir membutuhkan jumlah kalsium yang cukup untuk menumbuhkan tulang dan otot yang kuat. 

Jika kita tidak mengonsumsi makanan dengan banyak kalsium, bayi nantinya akan mengambil kebutuhan kalsium Moms, sehingga akan menyebabkan kekurangan kalsium.

Kalsium hadir dalam makanan olahan berbahan dasar susu seperti susu, keju dan yogurt.

Tetapi juga dapat ditemukan di beberapa buah, sayuran dan jus yang diperkaya kalsium serta produk biji-bijian.

Baca Juga: Khawatir dengan Biaya Melahirkan Normal? BPJS Kesehatan Siap Sediakan Fasilitas dengan Harga Terjangkau!

3. Berat lahir rendah

Kurang nutrisi penting dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal, yang dapat menyebabkan berat lahir rendah.

Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah sering mengalami masalah kesehatan tambahan seiring bertambahnya usia, Eileen Behan melaporkan dalam bukunya yang berjudul, The Pregnancy Diet. (The Penguin Book, London-2014)

Mengonsumsi banyak makanan bergizi dapat melindungi kesehatan bayi saat ia tumbuh di rahim Moms. 

Behan mencatat, Moms yang tak banyak makan penuh gizi saat hamil dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada bayi sejak dini.

Maka, pastikan Moms telah menyantap banyak nutrisi guna membantu diri sendiri melahirkan bayi dengan berat badan normal.

4. Kelebihan berat badan

Jika berat badan Moms dikatakan normal dan sehat sebelum hamil, maka Moms harus menambah berat badan sebanyak 11 sampai 16 kilogram sebelum melahirkan.

Tapi, jika ternyata Moms memiliki kelebihan berat badan sebelum kehamilan, dokter akan menyarankan supaya Moms bisa mengurangi kelebihan berat tubuh.

Mengonsumsi makanan dengan gizi buruk dapat memberi kontribusi pada kenaikan berat badan yang tidak sehat dan membuat berat badan bayi juga berlebih setelah dilahirkan.

Baca Juga: Dipenjara Saat Kariernya Tengah Melejit, Denny Darko Ungkap Kesuksesan Jefri Nichol Hancur

Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan berkalori tinggi seperti makanan yang digoreng, soda dan permen, dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan secara tidak sehat.

Berat badan Moms yang terlalu banyak juga bisa berdampak pada kesehatan bayi bahkan setelah ia lahir. 

Buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan susu rendah lemak adalah pilihan yang lebih sehat, yang akan membantu Moms mempertahankan berat badan ideal selama kehamilan.