Sempat Jadi Pilihan, Melahirkan Tradisional Kini Dilarang Karena Bisa Sebabkan Nyawa Moms dan Si Kecil Melayang

By Safira Dita, Jumat, 9 Agustus 2019 | 15:21 WIB
Melahirkan Tradisional Bisa Sebabkan Kemaitian Bagi Ibu dan Calon Bayi (Prostooleh)

Program dinilai berhasil karena menaikkan cakupan persalinan tenaga kesehatan sekaligus menurunkan angka persalinan oleh dukun bayi.

Kemitraan yang merupakan bagian dari Program Saving Newborn Live yang digagas LSM Save the Children itu dituangkan dalam peraturan desa.

Dokter Puskesmas Bayongbong Dwi Hadi Santoso, turut mengatakan, program kemitraan ini berdampak positif.

”Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan setelah program kemitraan naik,” katanya.

Baca Juga: Melahirkan Lewat Waktu Bisa Berisiko untuk Bayi, Bisakah Mempercepat Kelahiran dengan Stimulasi Puting?

Data Puskesmas menunjukkan, sebelum ada program kemitraan, rata-rata cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan hanya 66,9 persen dan sisanya dilayani paraji.

Setelah program kemitraan berjalan, rata-rata cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan naik menjadi 88,18 persen.

Persalinan oleh dukun bayi pun turun jadi rata-rata hanya 11,81 persen saja lho, Moms.

Namun, di beberapa desa penegakan peraturan desa kemitraan ini belum terlalu berhasil.

Peran paraji yang kerap menolong persalinan seolah telah menjadi bagian dari kultur masyarakat yang sulit diubah.

Baca Juga: Akan Melahirkan Bayi Kembar, Syahnaz Sadiqah Beberkan Jam 'Kritis'-nya, Wajarkah?