Melahirkan di Usia Kandungan 39 Minggu, Melakukan Induksi di Usia Ini Bisa Menurunkan Risiko Caesar, Benarkah?

By Maharani Kusuma Daruwati, Senin, 12 Agustus 2019 | 09:30 WIB
Perlukah dilakukan induksi saat melahirkan di usia kandungan 39 minggu? (jcomp)

Nakita.id - Moms yang sedang hamil tua mungkin mulai harap-harap cemas ketika hendak melahirkan di usia kandungan 39 minggu.

Pasalnya melahirkan di usia kandungan 39 minggu merupakan salah satu waktu yang dianggap paling tepat.

Dianggap menjadi waktu yang tepat, melahirkan di usia kandungan 39 minggu mungkin menjadi dambaan banyak Moms.

Baca Juga: BERITA POPULER: YouTuber Muda Meninggal Terlindas Truk hingga Rahasia Tampan Ariel Noah yang Buat Sophia Latjuba Sampai Luna Maya Kepek-klepek

Moms pun mulai merasa cemas atau bahkan ketakutan saat akan menjalani proses persalinan yang dianggap menyakitkan.

Sehingga berbagai cara pun mungkin ditempuh Moms agar bisa melahirkan tepat waktu tanpa rasa sakit.

Untuk merangsang adanya kontraksi yang menjadi tanda awal kelahiran, induksi bisa menjadi salah satu pilihan.

Namun, induksi ini biasa dilakukan bila usia kandungan sudah lebih dari 41 minggu namun belum menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.

Akan tetapi, pada praktiknya sekarang justru dikatakan induksi bisa dilakukan lebih awal, Moms.

Mengutip dari Kompas.com, seperti penjelasan pada strudi terbaru yang dipublikasikan di "The New England Journal of Medicine", Rabu (8/8/2018), menemukan bahwa induksi bisa diberikan lebih awal.

Menurut ahli dari Tufts University School of Medicine yang terlibat dalam penelitian, induksi di usia 39 minggu kehamilan akan menurunkan risiko persalinan lewat operasi caesar.

Tim ahli  dalam penelitian tersebut melibatkan lebih dari 6.000 ibu hamil di AS.

Baca Juga: Ditinggalkan Pengasuhnya Selama 30 Menit, Bayi 10 Bulan Ini Ditemukan Meninggal dalam Keadaan Tertelungkup

Responden penelitian dibagi menjadi dua kelompok secara acak, pertama diberi induksi pada usia 39 minggu dan kelompok kedua diminta menunggu kelahiran lebih lama.

Hasilnya, ibu hamil yang diinduksi pada usia 39 minggu peluangnya untuk menjalani operasi caesar jauh lebih kecil dibanding ibu pada kelompok dua yang menunggu persalinan secara alami.

Selain itu, risiko komplikasi seperti infeksi, pendarahan, dan meninggal saat lahir juga tidak ditemukan pada kedua kelompok.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, temuan ini membantu para dokter untuk bisa menawarkan induksi persalinan untuk melahirkan di usia kandungan 39 minggu pada ibu hamil yang sehat dan tidak memiliki risiko kehamilan.

Meski bermanfaat, induksi di usia kehamilan 39 minggu tidak serta merta harus diberikan pada ibu hamil.

Sehingga tidak semua ibu hamil perlu diinduksi. Ini hanya menjadi sebuah opsi.

Sebaliknya, induksi persalinan di usia 39 minggu bisa menjadi pilihan bagi Moms tertentu yang ingin diinduksi.

"Temuan ini tidak untuk merekomendasikan atau mendorong dilakukannya induksi bagi semua ibu hamil pada usia 39 minggu. Namun, bila ada seorang ibu hamil datang ke dokter kandungan dan minta diinduksi, temuan ini bisa jadi bahan pertimbangan," tegas Dr Errol Norwitz, ketua kebidanan dan ginekologi di Tufts University School of Medicine, dilansir Live Science, Kamis (9/8/2018).

Baca Juga: Tyas Mirasih Syuting Bareng Raffi Ahmad, Suami Langsung Ikut Temani Seharian:

Bila tak ingin melakukan induksi, Moms juga bisa melakukan beberapa tips berikut agar dapat melakukan persalinan dengan lancar, Moms.

Menurut dr Ardiansjah Dara, SpOG, dari MRCCC Siloam Semanggi, berikut beberapa tips untuk membantu memperlancar persalinan.

1. Banyak bergerak

Moms harus lebih banyak bergerak jika usia kandungan sudah memasuki 37 minggu.

Hal ini bisa dilakukan dengan berjalan-jalan. Karena bayi akan bergerak memasuki rongga panggul bila sudah mendekati kelahiran.

"Ini sebabnya, Anda harus banyak bergerak, untuk memudahkan bayi bergerak bebas sekaligus menekan rasa sakit yang dirasakan ibu. Kalau kebanyakan duduk atau tidur, sakitnya justru terasa," jelas dr Dara.

2. Sugesti diri sendiri

Moms harusnya bisa mengenali tipe kehamilan Moms sendiri.

Oleh karena itu, beri sugesti positif pada diri Moms agar kehamilan jadi lebih menyenangkan.

Ketika ketakutan hilang dan Moms mampu memberi sugesti positif, maka hormon adrenalin akan menurun dan otot akan jadi lebih rileks.

Baca Juga: Akan Hadiri Acara Premier di Surabaya, Zaskia Mecca Justru Terjebak di Lift Bersama Iqbaal Ramadhan dan Semua Pemain Filmnya, Ada yang Sampai Nangis!

3. Berhubungan seks

Berhubungan seks saat hamil sebenarnya aman dilakukan, asal tidak menggunakan gaya yang aneh-aneh.

Dr Dara juga mengungkapkan bahwa berhubungan seks saat hamil bermanfaat untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin (hormon yang membuat suasana jadi gembira)."Selama kehamilan normal, hubungan seks sangat disarankan. Namun, kalau bermasalah sebaiknya tidak dilakukan, terutama ketika bumil mengalami masalah plasenta yang merembes. Ini akan menyebabkan masalah yang lebih berat, karena sperma mengandung prostaglandin yang bisa meningkatkan kontraksi," sarannya.

4. Stimulasi puting

Keluarnya hormon oksitosin tak cuma bisa dirangsang melalui hubungan seks, tapi juga melalui stimulasi puting.

Stimulasi ini bisa dilakukan oleh pasangan, atau dilakukan sendiri.

Yang harus dilakukan adalah dengan meraba daerah sekitar areola (bagian yang berwarna kecoklatan) selama beberapa menit.

Baca Juga: Diajak Hadiri Premier Film Ayahnya, Tingkah Bhre Kata di Bioskop Jadi Sorotan, Zaskia Mecca: