Ikuti Jejak Aulia Kesuma dengan Level Berbeda, Seorang Istri Sewa 2 Pembunuh Bayaran Seharga Rp50 Ribu untuk Lumpuhkan Suami

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 6 September 2019 | 10:09 WIB
Ilustrasi Pembunuhan (lazy_bear)

Nakita.id - Kasus pembunuhan yang dilakukan Aulia Kesuma pada suami dan anak tirinya masih jadi sorotan publik.

Kamis (5/9/2019), Aulia telah melakukan rekontruksi pembunuhan yang menghilangkan nyawa suaminya, Pupung Sadili, dan anak tirinya, Dana.

Aulia sejak awal mengatakan bila dirinya menyewa 4 pembunuh bayaran untuk membunuh suami dan anak tirinya dengan bayaran Rp500 juta.

Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada

Belum selesai masyarakat memperhatikan jalannya penyidikan kasus Aulia Kesuma, di tempat yang berbeda terjadi aksi pembunuhan yang juga dibantu oleh pembunuh bayaran.

SS warga Kabupaten Siak, Riau belum lama ini resmi dijadikan pelaku pembunuhan karena menjadi otak di balik pembunuhan suaminya, Marison Simaremare.

SS menyewa 2 pembunuh bayaran yakni 2 pemuda untuk menganiaya Marison dengan upah Rp50 ribu per-orang.

Baca Juga: Aulia Kesuma Dituduh Punya Gaya Hidup Selangit karena Utangnya Mencapai 10 M, Keponakan Pupung Bongkar Gaya Hidupnya

Sayangnya, 2 orang sewaannya justru menghilangkan nyawa suami SS.

Melansir dari Kompas.com, SS mengaku dirinya tak menyesal telah membunuh suaminya.

Hal tersebut dilakukan SS karena tak tahan selama 2 tahun hanya disakiti oleh suaminya.

"Gimanalah ya, nggak ada penyesalanku. Udah terlalu banyak sakit hatiku. Udah banyak kali. Minum makan sekali dua minggu jadi masalah juga. Dia hantam terus. Dia pernah mau ditumbuknya aku, tapi aku mengelak, tangannya kena dinding," ungkap SS kepada wartawan.

Menurut Kapolres Siak AKBP Ahmad David, pelaku melancarkan aksinya pada Sabtu (31/8/2019) lalu pukul 01.00 WIB.

Saat itu SS dan suaminya tidur di rumah jaga sarang burung walet milik Kopyo di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Siak.

Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!

Lalu, datang dua pelaku, RM dan LH yang masuk ke rumah SS.

Suasana di rumah SS saat itu gelap karena mati lampu.

"Kedua pelaku masuk menuju kamar korban dan menghajar korban dalam kondisi gelap, karena mesin genset mereka rusak," kata Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/9/2019).

Baca Juga: Minta Dibela Setelah Bunuh Suami dan Anak Tiri, Aulia Kesuma:

Waktu itu, tersangka SS mendengar suara dua pelaku yang menghajar suaminya hingga tewas.

Lalu, SS membawa anaknya keluar dari rumah dan sembunyi di balik pohon sawit.

Setelah beberapa saat, SS mendengar suaminya berteriak minta tolong. SS pun segera masuk kembali ke rumah.

Saat itulah dirinya menemukan suaminya tergeletak mengeluarkan banyak darah di dalam parit di dekat rumah.

Lalu, korban selanjutnya dibawa oleh warga ke Puskesmas.

Namun, pagi harinya pukul 07.00 WIB, korban akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya

Menurut polisi, usai kejadian itu, SS sempat melapor ke polisi telah terjadi perampokan di rumahnya.

"Dalam laporannya, istri korban mengatakan saat kejadian rumah kondisi gelap. Akan tetapi, SS mengaku ada dua orang yang masuk dalam rumahnya yang kondisi gelap. Jadi kita curiga mengapa dia bisa melihat tiga orang pelaku itu," kata Kapolsek Sungai Apit, Iptu Yuda.

Berdasarkan penyelidikan, Kasat Reskrim Polres Siak AKP Faizal Ramdani, Senin (2/9/2019) mengungkapkan, tersangka SS mengaku memberi upah kepada RM dan LH.

Baca Juga: Tak Mau Terus Disalahkan, Aulia Kesuma Ungkap Utang Rp10 Miliarnya Dipakai untuk Biayai Kasus Narkoba Anak Tiri

"Pelaku SS membayar dua pelaku masing-masing Rp50 ribu. Katanya hanya untuk memberi pelajaran, tetapi dua pelaku, RM dan LH, justru menganiaya korban hingga meninggal dunia," kata Faizal pada wartawan.

Namun demikian, polisi masih mendalami keterangan para pelaku, termasuk SS.