Nakita.id - Menghabiskan waktu bersama Si Kecil tentu menjadi momen yang berharga bagi setiap Moms, tak terkecuali Nia Ramadhani.
Meskipun sibuk, ibu dari 3 anak ini masih selalu menyempatkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama Si Kecil.
Hal itulah yang kerap diperlihatkan Nia Ramadhani dalam akun sosial medianya.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Istri Ardi Bakrie ini terbilang sering membagikan aktivitas bersama ketiga anaknya, Mikhayla Bakrie, Mainaka Bakrie dan Magika Bakrie.
Memiliki tiga anak, Nia Ramadhani sempat diprotes anak sulungnya karena menyebut sang adik, Mainaka lebih pintar.
Hal tersebut terlihat dari tayangan 'Ngopi Dara' pada (3/9/2019) kemarin.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Mikha terlihat ngambek ketika mendengar sang mama menyebut adiknya lebih pintar dan lebih gampang diatur.
"Kamu kenapa barusan marah sama mama?" tanya Nia.
Mikha pun hanya terdiam dan memperlihatkan wajah cemberutnya pada Nia Ramadhani.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
"Karena mama bilang Naka smart dan baik, Mikha enggak," jelas Nia.
Nia lantas menjelaskan kalau setiap anaknya memiliki karakter masing-masing yang unik.
"Mikha itu lebih challenge mama, karena Mikha kalau dikasih tahu lebih kreatif, mama sama Mikha harus pakai alasan, you're smart girl, cuma Mainaka lebih kecil," jelas Nia Ramadhani.
Mendengar penjelasan sang mama, Mikha pun mencoba memahami dan meredam rasa ngambeknya.
"Nanti yang kecil gantian nanya, kenapa aku dibilang nggak smart, wah gila, anak gue ada tiga nih," tutur Nia.
Terlepas dari kisah Nia Ramadhani ini, Moms harus tahu bahaya membanding-bandingkan anak.
Pasalnya, hal itu bisa berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan si Kecil di masa depan.
Dampak yang akan dirasakan Si Kecil ini lebih mengarah kepada hal negatif dan dapat merugikan.
Dampak pertama yaitu akan merusak perkembangan kepribadian, Si Kecil yang dibanding-bandingkan akan merasa harga dirinya hancur dan ia pun akan kehilangan rasa percaya pada Moms dan Dads.
Selain itu, ia pun merasa terabaikan dan tumbuh menjadi pribadi yang selalu ragu-ragu karena ia menganggap apa yang dilakukannya tidak sebaik saudaranya.
Apalagi jika pembandingan ini kerap dilakukan, ia akan semakin memvonis dirinya seperti apa yang dituduhkan, lebih jelek, bodoh, payah, dibandingkan dengan saudaranya.
Kemudian, Si Kecil akan merasa sombong dan cepat puas diri, khususnya pada Si Kecil yang menjadi bahan pembanding.
Hal itu karena ia selalu dianggap baik oleh orangtua, bahkan bukan tak mungkin saat berperilaku buruk pun tetap dianggap baik, hingga ia jadi tak belajar untuk menyadari kapan ia berbuat salah.
Selanjutnya adalah timbulnya persaingan yang tidak sehat, dan ini adalah dampak terparahnya.
Hal itu sebabkan karena yang satu dipuji-puji sementara yang satunya selalu disalahkan, sehingga tak mustahil yang selalu disalahkan berusaha untuk mencari cara demi menyingkirkan atau menyakiti saudaranya yang menjadi saingannya itu.