Asap Pekat Tak Berkesudahan, Ibu Asal Riau ini Keluhkan Anaknya yang Batuk, Sesak Napas, Sampai Mimisan karena Terpapar Setiap hari

By Salmaa Awwaabiin, Selasa, 17 September 2019 | 14:15 WIB
Kabut asap di Pekanbaru, Riau, Kamis (12/9/2019). (ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN)

"Saya dan anak-anak pada batuk, demam, muntah-muntah, pusing-pusing karena asap," ujar Fitri saat ditemui oleh Kompas.com di posko kesehatan di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau di Pekanbaru, Senin (16/9/2019) malam.

Ia pun menuturkan bahwa anak sulungnya yang baru berusia 10 tahun sudah beberapa hari sakit akibat terpapar asap.

Adapun penyakit yang diderita sang anak adalah demam, batuk dan lemas.

Sedangkan anaknya yang nomor dua sudah dua hari dikabarkan demam, sesak napas, bahkan mimisan.

Lebih lanjut, Fitriyanti mengungkapkan bahwa sudah sejak sepekan terakhir asap pekat menyelimuti di sekitar tempat tinggalnya.

Baca Juga: Bahan MPASI Bergizi 10 Bulan: Bingung Porsi Sarapan Terbaik untuk Si Kecil? Tiga Menu Ini Jangan Sampai Terlewat Moms

"Anak-anak saya pakaikan masker. Kalau enggak pakai masker bisa makin para sakitnya," ujarnya.

Sementara itu, Dokter Dewi Wijaya, dokters spesialis paru yang bertugas di posko kesehatan setempat mengatakan bahwa pasien yang ia tangani sebagian bersar terdampak kabut asap.

Ia pun menganjurkan kepada masyarakat untuk mengurangi keluar rumah.

"Saya masuk sejak sore sampai malam, ada sekitar 16 pasien yang masuk didominasi anak-anak. Sebagian besar memang terdampak asap, yakni ISPA. Ada yang sesak napas, batuk, demam," kata Dewi.

"Sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan asap, yakni dengan cara kurangi keluar rumah," ujar Dewi.

Sebelumnya, seorang bayi dikabarkan juga meregang nyawa akibat terpapar asap kabut pekat.

Malihat dari tulisan Nakita.id, Minggu (15/9/2019), seorang bayi perempuan berusia 4 bulan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan meninggal dunia diduga akibat terpapar kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.

Baca Juga: Geram Istrinya Diganggu Pria Lain, Sunan Kalijaga Tak Segan Gebuki Habis-habisan, Heidy: Enggak Satu Dua, Loh!