#LovingNotLabelling: Tanpa Memberi Label, Begini Cara Mengarahkan Anak Agar Masa Depannya Sukses

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 19 September 2019 | 14:05 WIB
#LovingNotLabelling: cara membuat anak sukses tanpa memberi label ()

Nakita.id - Memberi label pada anak seperti yang kita tahu memang berdampak bagi masa depannya.

Bahkan, hal ini juga telah dibenarkan oleh berbagai pakar.

Melansir dari mummypages.ie, memberi label pada anak justru memengaruhi cara orang lain melihat dan memperlakukan anak.

Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang

Selain itu, mereka juga memiliki harapan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah terhadap anak tersebut.

Bahkan, anak yang mendapat label juga akan merasa dirinya sama seperti label yang diberi oleh orangtuanya sehingga ia akan memiliki keinginan kecil untuk berusaha dan bekerja keras.

Tetapi di zaman saat ini, banyak Moms yang masih memberi label pujian agar anak-anaknya dapat semangat dalam menjalani suatu hal.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Terlanjur Beri Label ke Anak? Ini Cara Perbaiki Persepsi Anak Tentang Jati Dirinya

Padahal, hal ini tak perlu lagi dilakukan lho Moms.

Ada berbagai cara membuat anak sukses tanpa memberinya label.

Seperti kata Aristoteles, 'Keunggulan itu bukan akting, tapi kebiasaan'. Memberi semangat pada anak juga harus menjadi kebiasaan baik yang kemudian memberi efek baik pula terhadap Si Kecil.

Dan berikut, cara orangtua membuat Si Kecil sukses di masa depan, tanpa memberi label, mengutip dari inc.com.

1. Membimbing anak mengerjakan tugas

Membiasakan diri membimbing Si Kecil dalam mengerjakan tugas akan membuat mereka merasa dihargai dan juga disayang.

Sehingga, anak-anak akan dengan ikhlas melaksanakan tugasnya.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya

Hal ini tentu tak hanya berlaku dalam tugas sekolah, tapi juga tugas sehari-hari, seperti membersihkan mainan, menyiram tanaman, dan masih banyak lagi.

"Dengan membuat mereka melakukan tugas-tugas, mereka akan menyadari 'Saya harus melakukan pekerjaan yang merupakan bagian dari kehidupan',"  ujar Julie Lythcott-Haims, mantan dekan Universitas Stanford dan penulis buku How to Raise an Adult.

2. Mengajarkan keterampilan sosial

Bagi orangtua, mengajarkan kesadaran tentang keterampilan sosial pasti dirasa awam dan tabu untuk Si Kecil.

Baca Juga: Cuma #5MenitAja Siapkan Sarapan untuk Si Kecil dengan Kandungan yang Buat Anak Cerdas

Padahal, keterampilan ini juga harus dipupuk sejak kecil.

Berdasarkan studi di Penn State dan Duke, anak-anak dengan keterampilan sosial yang dibina sejak kecil justru memiliki kesuksesan lebih tinggi.

"Anak-anak yang kompeten secara sosial dapat bekerjasama dengan teman sebaya mereka tanpa disuruh, membantu orang lain, memahami perasaan, dan menyelesaikan masalah sendiri, jauh lebih mendapatkan gelar terbaik dan pekerjaan terbaik di usia mudanya daripada anak dengan keterampilan sosial terbatas," ujar Gillet dan Baer.

3. Mengajarkan harapan pendidikan yang tinggi

Memiliki kesepakatan dengan anak bahwa pendidikan tinggi merupakan hal yang penting, bukanlah suatu keinginan yang buruk.

"Orangtua yang melihat pendidikan tinggi untuk amsa depan anaknya akan mampu mengelola anak mereka memiliki arah dan tujuan yang jelas," ujar Pofersor UCLA Neal Halfon.

4. Mengajarkan tentang pentingnya mengembangkan hubungan baik

Banyak kasus gagalnya pernikahan membuat anak merasa hancur.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Memberi Label pada Anak Membuatnya Menjadi Pribadi yang Mudah Marah

Menurut studi di Universitas Illinois, pentingnya menunjukkan pada anak pentingnya tumbuh kembang tanpa konflik merupakan cara yang sangat tepat untuk masa depan anak.

Hal ini karena anak akan memiliki peniliain tinggi tentang bagaimana membina hubungan baik dengan siapa saja.

Gillet dan Baer mengungkapkan, "hubungan yang sehat dan pencapaian akademis yang lebih besar di usia 30," akan mudah tercapai.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Cara Tepat Memuji Si Kecil Tanpa Memberi Label

5. Mengajarkan untuk tidak takut gagal dalam mencoba hal baru

Banyak anak yang merasa pesimis dan takut gagal sebelum melakukan hal.

Gagasan seperti ini harusnya sudah terbiasa dibinasakan oleh orangtua.

Ketakutannya dalam berpikir akan terus-menerus menghantui anak dan membuatnya memiliki mindset yang kurang berkembang.

Lebih dari itu, Si Kecil lebih sulit mengendalikan emosi dan stresnya.

Wah, ternyata #LovingNotLabelling benar-benar mudah dan bisa diterapkan ya, Moms.