Moms, Kenali Hipospadia, Cacat Kelamin pada Bayi Laki-laki yang Harus Segera Diatasi

By Puput Sarintiya, Kamis, 26 September 2019 | 18:39 WIB
ilustrasi bayi laki-laki (Freepik)

Apabila hipospadia dan chordee tidak segera ditangani, hipospadia dapat menyebabkan masalah seumur hidup, yang tergantung pada tingkat keparahannya.

Bentuk kelamin yang abnormal biasanya menjadi perhatian paling umum yang dapat menimbulkan rasa malu di kemudian hari.

Semakin rendah pembukaan saluran kemih, semakin banyak kesulitan terjadi dengan arah aliran kemih, sehingga anak-anak mungkin tidak dapat berdiri dan buang air kecil sendiri.

Baca Juga: Setelah 5 Tahun Vakum dari Dunia Akting, Sharena Gunawan Kembali Menyapa Penggemarnya Lewat Web Series “Kopi Paste”

Untuk chordee, ini dapat menyebabkan masalah fungsional seperti ketidakmampuan melakukan hubungan seksual di kemudian hari karena penis terlalu melengkung.

Bagaimana mengatasi hipospadia?

Jika hipospadia ringan, Moms dapat memilih untuk tidak melakukan apa pun untuk mengobati kondisi ini.

Tetapi untuk hipospadia yang parah, operasi adalah satu-satunya cara untuk mengobatiya.

Operasi dapat dilakukan pada usia berapa pun, sebagian besar dokter merekomendasikannya di antara usia 6 dan 18 bulan.

Idealnya, sebelum usia dua tahun.

Anak dengan usia di bawah 6 bulan tidak direkomendasikan karena ukuran kelamin masih sangat kecil.

Baca Juga: Tinggal Serumah Bersama Mertua, Kenapa Tidak? Ikuti Tips Berikut ini!

Sangat memungkinkan untuk menjalani dua operasi dalam menangani hipospadia dan chordee ini.

Operasi yang pertama dilakukan untuk meluruskan bentuk kelamin, sementara operasi kedua dilakukan untuk pembentukan uretra.

Minggu pertama pasca operasi, Moms perlu memberikan Si Kecil obat penghilang rasa sakit dan mengoleskan krim antibiotik.