#LovingNotLabelling: Hal Menakjubkan Ini Bisa Terjadi Apabila Moms Berhenti Melabel Si Kecil

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 29 September 2019 | 17:00 WIB
#LovingNotLabelling (bristekjegor)

Nakita.id - Masalah labeling menjadi salah satu rintangan orangtua dalam membesarkan anak-anak.

Hal tersebut biasa dilakukan baik dalam kondisi sadar ataupun tidak sadar.

Orangtua kerap kali menyebut anak mereka dengan sebutan tertentu apabila sikap dan emosi si Kecil tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jessica Iskandar Sering Bacakan Buku Cerita untuk Anaknya Sebelum Tidur, Ternyata Manfaat Buat Anak Luar Biasa

Melansir dari The Modern Parent, bagaimana sebenarnya fenomena memberi label pada anak ini?

Seorang psikolog dan penulis buku, Martine Oglethorpe menyebutkan kalau anak bisa tumbuh lebih baik tanpa label dari orangtua.

Ia memberikan contoh salah satu sifat pemarah anak atau yang biasa disebut tantrum sebagai hal yang wajar.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Sebelum Moms Labeli Si Kecil Sebagai Anak yang Jorok, Yuk Ajarkan Kebiasaan Bersih dengan Cara Ini

Namun, dalam skala yang berlebihan, tantrum rupanya bisa digolongkan sebagai gangguan psikologis menurut American Psychiatric Association.

Martine menyebutkan kalau semua perilaku anak bisa dijelaskan dari pandangan psikologi, dan menganggapnya lebih baik.

"Apakah dengan memberikan diagnosa seperti itu menjadi alasan untuk melanjutkan perilaku tersebut? Atau kita hanya ingin angkat tangan dengan memberi label?" ungkap Martine.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: 5 Kalimat yang Sebaiknya Moms Hindari Saat Mendisiplinkan Anak

Ia pun menambahi kalau orangtua harus menyadari betul dari kekuatan dan kehebatan otak anak, apabila tidak dibatasi.

"Inilah yang membuatku muak dengan label. Aku harap suatu hari kita bisa melihat pribadi anak-anak dengan segala aspeknya," sambung Martine.

Ia lantas menyarankan kepada orangtua untuk membantu anak mereka menemukan karakter dan ketertarikan masing-masing, dan bukan memaksanya dengan hal tertentu.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Hati-hati Memberikan 'Panggilan Sayang' pada Si Kecil, Bila Salah Bisa Sebabkan Trauma!

"Aku harap kita bisa mengajari anak, daripada 'membentuk' mereka hanya karena label yang diberikan," kata Marine.

Ia mencontohkan dua anak yang salah satunya suka marah dan yang satunya lebih diam karena tidak suka dengan lingkungannya.

Martine mengatakan lebih baik menganggap mereka 'sedikit berbeda' ketimbang harus melabelinya hanya karena tidak sama dengan anak lain.

Baca Juga: Kartika Putri Terpaksa Diungsikan karena Anak Derita Penyakit Menular, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya Agar Si Kecil Tak Tertular

Terkait hal ini, ada satu orangtua bernama Marita yang membagikan pengalamannya setelah berhenti melabel anak.

"Anak-anakku sering disebut 'nakal' atau 'tidak penurut', tapi aku lebih suka menganggap mereka sedikit berbeda dan hasilnya luar biasa."

"Perilaku mereka berubah dengan bagaimana aku memperlakukan mereka yang tentu saja ini adalah hal bagus," tuturnya.