Mahasiswa Ini Meninggal Setelah Memanaskan Mi Sisa Kemarin, Dokter Beberkan Penyebabnya, Peringatan untuk Moms!

By Rachel Anastasia Agustina, Minggu, 20 Oktober 2019 | 18:39 WIB
Ilustrasi memanaskan makanan. (Freepik)

Nakita.id - Kebiasaan memanaskan makanan sepertinya sulit sekali jika harus dihilangkan, benar Moms?

Terkadang kita yang 'terlalu sibuk' ada yang memilih untuk memasak 'lebih' di hari ini agar besok dengan mudah tinggal kita panaskan dan makan.

Nyatanya ada bahayanya lo Moms dari kebiasaan itu.

Melansir dari Intisari, ada kasus yang menimpa seorang mahasiswa berusia 20 tahun di Belgia.

Ia menyiapkan makanannya yaitu spaghetti dengan saus tomat.

Baca Juga: Resep MPASI Bergizi Bayi 11 Bulan: Pasta Bayam dan Keju Cottage

Setelah cukup memakannya, ia meninggalkan makanan itu di dapur dan pergi selama lima hari.

Saat kembali ke rumah ia melihat pasta itu dan memanaskannya.

Setelah makan itu ia mengalami diare, sakit perut, sampai muntah, pada malam harinya ia meninggal.

Ada juga kasus serupa yang tercatat dalam Journal of Clinical Microbiology.

Baca Juga: MPASI Daging Sapi untuk Bayi 7 Bulan, Spaghetti With Beef And Vegetable Sauce

Di mana ada lima anak dari satu keluarga yang sakit setelah makan salad pasta yang sudah empat hari di masak.

Salad pasta itu dimasak pada hari Jumat untuk dibawa piknik hari Sabtunya dan disimpan dikulkas sisanya sampai Senin.

Saat senin malam, pasta itu dipanaskan dan di makan oleh kelima anaknya. Setelah itu mereka mulai muntah dan dibawa ke rumah sakit.

Melansir dari Science Alert, menurut para peneliti mereka menderita paparan kuman B. cereus atau Bacillius cereus.

Jenis bakteri itu biasanya akan Moms temukan di tanah dan makanan.

Baca Juga: Sempat Gencar Tawarkan Rumah Mewahnya di Cinere, Anang Hermansyah dan Ashanty Batal Jual Kediaman Mereka, Ada Apa?“Habitat asli B. cereus yang dikenal luas, termasuk tanah, hewan, serangga, debu dan tanaman,” ujar Anukriti Mathur, seorang peneliti bioteknologi di Australian National University."Kebanyakan orang yang terkena bisa sembuh dengan cepat tanpa perawatan.”“Bahkan umumnya mereka tidak pergi ke dokter untuk menerima diagnosis. Atau mereka tidak melaporkannya.”

Baca Juga: Sempat Larang Paula Verhoeven Ikut Ibadah Umroh, Baim Wong Ternyata Parno Sang Istri Tempuh Perjalanan Naik PesawatLalu mengapa ada yang sampai menderita gagal hati hingga meninggal?

Baca Juga: Sering Dihujat karena Dianggap 'Halu', Siapa Sangka Barbie Kumalasari Punya Masa Lalu yang Membuatnya Jadi Kuat: 'Sejak Kelas 6 SD, Aku Bisa Cari Uang Sendiri'"Tapi penting untuk dicatat bahwa B. cereus dapat menyebabkan kondisi yang parah dan mematikan.”“Seperti sepsis, pada orang dengan gangguan kekebalan, bayi, orang tua, dan wanita hamil.”Bakteri B. cereus memiliki kebiasaan buruk mengeluarkan racun berbahaya dalam makanan.Beberapa racun ini sangat sulit untuk dibunuh, bahkan dengan panas yang berasal dari microwave Anda.

Baca Juga: Tak Tahan Pisah Ranjang, Pria Asal Sulawesi Selatan Ini Tega Lakukan Hal Keji Pada Istrinya yang Sedang Hamil!Sebagai contoh, salah satu racun yang menyebabkan muntah pada manusia (disebut emetik toksin), dapat bertahan 121 derajat Celcius selama 90 menit."Sistem kekebalan tubuh kita mengenali racun haemolysin BL (yang dikeluarkan oleh B. cereus), dan mengarah pada respons peradangan," Mathur menjelaskan."Studi penelitian kami menunjukkan bahwa target racun adalah lubang di sel.”“Inilah yang menyebabkan kematian sel dan peradangan."

Baca Juga: Kehamilan Paula Verhoeven Sudah Menginjak 7 Bulan, Baim Wong Justru Banyak Ditakut-takuti, Kenapa?

Ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk mematikan bakteri B. cereus menurut Marthur dan timnya.Pertama, simpan makanan Moms di lemari es dan selalu jaga kebersihan dapur yang baik."Kedua , penting bagi orang untuk mencuci tangan dengan benar dan menyiapkan makanan sesuai dengan pedoman keselamatan," kata Mathur.

Untuk menghindari hal seperti ini ada baiknya Moms membiasakan diri untuk tidak memakan makanan sisa meski pun sudah dipanaskan, terutama makanan berkuah.