"Coba, kan gua gak tahu, lo pernah kesel gak sama gua?" tanya Raffi.
"Banyak!" jawab Denny singkat.
"Yang pertama, selama di Dahsyat, gue tuh empet banget! Oke, bolehlah gua waktu itu emang gua anak baru. Tapi kenapa tiap di-briefing, elo main HP (handphone) mulu, gue nyimak segala macem," ujar Denny Cagur.
Nih, urutannya nih ya di ruangan. Ini tim kreatif, ini gue, ini Ayu Dewi. Elo pasti di pojok, nyender gini dengan kaki lo di atas kursi".
"Dalam hati gua, 'Ini kan konten bareng-bareng, kenapa nih si Kampret nyender mulu, gak mau dengerin', gitu," kata Denny dengan menggebu-gebu.
"Sedangkan kadang entar di stage itu, kan kita harus ngejaga semuanya. Elu kadang nanya-nanya mulu. Itu yang gua kadang bikin kesel! Itu yang pertama," ungkapnya.
"Yang kedua, kalau bikin VT (video tape), kenapa seringan gue?" sambungnya.
"VT? Benci gua, benci!" timpal Abrar yang pernah menjadi produser acara musik Dahsyat dengan nada kesal.
"Jadi gini VT nih. Waktu itu, salah satu yang di segmen Dahsyat yang disukai penonton adalah di saat host-nya keluar, entah ke mana, atau gua ke Olga , atau gua ke rumah Raffi, bangunin host. Bisa juga Raffi, harusnya bisa juga nih, ke rumah gua, ke rumah Olga. Olga juga harusnya bisa, ke rumah gua, ke mana".
"Tapi kenapa selalu gua yang paling sering? Sampai awal-awal mungkin gua, 'Okelah, mungkin gua anak baru'. Tapi semakin berjalan tahun-tahun, kolesterol mulai tidak stabil, darah tinggi mulai naik," ujar Denny panjang lebar.
"Sampai akhirnya berani gini ke kreatif. Pak Denny, bikin VT lagi," ujar Denny sambil menirukan permintaan tim kreatif.