Yang Perlu Ibu Pelajari Tentang Gizi Seimbang dan Perawatan Bayi Prematur

By , Jumat, 24 November 2017 | 10:00 WIB
Merawat Bayi Prematur Di Rumah (Santi Hartono)

Nakita.id - Sebuah survei baru yang dilakukan oleh Abbott pada ibu dari bayi prematur memaparkan, para ibu ini butuh informasi pada masalahnutrisi dan kebutuhan untuk edukasi mereka untuk melahirkan/merawat bayi prematur yang lebih sehat.

Seorang ibu baru mendapat manfaat dari penyuluhan tentang nutrisi khusus untuk bayi dan bimbingan yang memadai mengenai tonggak pertumbuhan fisik dan kognitif supaya lebih memahami pola tumbuh kembang bayi prematur.

Sebagai contoh, rekan penelitian Abbott, IPSOS, mensurvei lebih dari 1.000 ibu di Mumbai, Delhi, Kolkata dan Chennai mengenai gizi dan perawatan bayi prematur, berikut adalah hasilnya:

1. NICU

Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) adalah titik awal bagi ibu untuk mencari dan mengumpulkan informasi. Ibu yang mendapatkan konseling yang memadai dan relevan di NICU empat kali lebih siap untuk melahirkan bayi prematur.

Mereka juga secara aktif mencari informasi tentang pemberian makan, gizi dan perkembangan fisik dan mental calon bayinya kelak.

Baca juga : Bayi Lahir Prematur Juga Bisa Cerdas, Ini Penjelasannya

2. Kesenjangan informasi

Sepuluh persen ibu yang disurvei mengatakan bahwa mereka tidak mendapat informasi tentang bagaimana cara merawat bayi prematur mereka.

Hampir 40%  mendapat konseling parsial atau tidak sama sekali tentang dampak kelahiran prematur dan pengelolaan gizi, kesehatan dan perkembangan mental bayi.

3. Peduli tumbuh kembang bayi

Hampir semua ibu yang disurvei menyadari tantangan fisik dan mental yang membedakan bayi prematur dari bayi dengan kelahiran penuh.

Dari ibu yang disurvei, 93% telah mengalami tantangan yang berkaitan dengan pertumbuhan fisik, seperti kenaikan berat badan. Maka sebaiknya para ibu segera mencari informasi secara proaktif tentang mana yang benar dan yang salah.

Baca juga : Catat! Ibu dengan Ciri Ini Berisiko Melahirkan Bayi Prematur

4. Imunitas sampai usia dua tahun

Tingkat kekebalan yang rendah dan waktu yang lebih lama untuk pulih dari penyakit adalah tantangan utama yang terlihat pada bayi prematur dalam dua tahun pertama.

Insiden demam, pilek, nafsu makan rendah dan masalah pernapasan adalah beberapa masalah utama yang dihadapi dalam 12 bulan pertama kelahiran mereka.

5. Nutrisi

Bayi prematur mudah terganggu saat menyusui, dan memiliki masalah dalam menyusui ibunya. Data survei menunjukkan bayi sangat bergantung pada makanan alternatif, dan ibu tidak yakin dengan frekuensi pakan untuk bayi prematur sampai usia dua tahun.

6. Kondisi ibu

Perhatian lain yang lazim pada ibu yang disurvei adalah bahwa mereka mengalami kesulitan dalam menghadapi emosinya sendiri saat merawat bayi prematur.

Hanya 24% ibu yang diberi tahu tentang masalah, seperti menghadapi stres dan trauma.

Survei menemukan bahwa kelahiran prematur membuat para ibu membutuhkan perhatian mental dan fisik mereka, diikuti oleh masalah kesehatan dan gizi pada bayi.

Dr. Bhupendra S. Awasthi, Pediatrician, Founder and Managing Director, Surya Mother Childcare menyatakan bahwa penting agar dokter di NICU memberikan pengetahuan yang benar tentang menyusui, merawat dan melacak tujuan perkembangan pada bayi prematur.

Dengan perawatan yang tepat dan nutrisi yang tepat, ibu dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, pertumbuhan keseluruhan dan perkembangan kognitif bayi prematur.

Baca juga : Riset: Bayi Prematur Mampu Berprestasi Baik di Sekolah

Sementara Dr. Umesh Vaidya, Regional Medical DirectorNeonatology of Cloudnine mengatakan, "Membesarkan bayi prematur berbeda dengan bayi yang normal - mereka memiliki perjalanan yang berbeda, mereka memerlukan perhatian ekstra pada nutrisi, pengasuhan dan perawatan.

Nutrisi adalah kunci untuk mengembangkan kemampuan otak dan kognitif bayi. Sementaram ibu perlu memerhatikan tonggak fisik, melacak perkembangan otak si bayi prematur.

Sepanjang tahun pertama kehidupan, otak bayi akan terus berkembang daripada tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, penting bahwa nutrisi otak termasuk DHA dan vitamin E alami adalah bagian dari makanan bayi yang lahir secara prematur. (*)