Air Ketuban Pecah Dini? Begini yang Harus Moms Lakukan

By Poetri Hanzani, Jumat, 1 November 2019 | 15:00 WIB
Ilustrasi ibu hamil (Freepik.com/valeria aksakova)

Nakita.id - Ketuban pecah sebelum ke rumah sakit, tentu membuat hampir semua Moms panik dan khawatir.

Namun, jika Moms mengalami pecah ketuban dini sebaiknya jangan panik.

Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan saat mengalami ketuban pecah sebelum melahirkan dan berada dalam perjalanan ke rumah sakit.

Melansir Nakita.id, sekitar satu dari 12 ibu hamil akan mengalami pecah ketuban sebelum persalinan dimulai.

Baca Juga: Dokter Kandungan Jelaskan Bahaya Hamil di Usia Muda, dari Depresi Sampai Pecah Ketuban

Umumnya ketuban akan pecah pada saat proses melahirkan dan kontraksi datang secara teratur.

Kadang-kadang, ketuban tidak pecah sampai Moms mendorong bayi keluar di atas meja bersalin.

Dalam kasus yang lain, ketuban tidak pecah sendiri, dan seorang dokter atau bidan perlu memecahnya dalam proses amniotomi menggunakan alat yang disebut probe.

Untuk kepentingan pembelajaran, mari kita asumsikan ketuban pecah secara spontan di rumah:

Apa yang akan Moms rasakan?

Moms mungkin akan merasa cairan menyembur kuat atau hanya menetes.

Moms mungkin akan sulit membedakan apakah sedang pipis atau ketuban memang pecah.

Jangan malu jika tidak yakin pada awalnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Mencegah Ketuban Pecah Dini Sesuai Saran Dokter, Salah Satunya Periksa Kehamilan Secara Teratur

Jika ketuban pecah sebelum Moms berada di rumah sakit, jangan panik.

Hubungi dokter atau bidan dan beritahu mereka, dan bersiaplah untuk menjawab tiga pertanyaan penting:

1. Jam berapa ketuban pecah?

Dokter akan menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah dan kapan Moms perlu datang ke rumah sakit.

Ketika ketuban Moms pecah, risiko infeksi meningkat, sehingga setelah beberapa jam jika Moms tidak mengalami kontraksi yang teratur, dokter akan memutuskan untuk menginduksi atau mempercepat persalinan.

2. Bagaimana tampaknya?

Normalnya cairan ketuban terlihat seperti air, bening dan tidak berwarna.

Jika ketuban Moms berwarna hijau atau cokelat, hal itu bisa menunjukkan bayi telah mengeluarkan mekonium, kotoran pertama dalam rahim dan mungkin merupakan tanda bahaya.

Dokter atau bidan akan cenderung meminta Moms untuk segera datang ke rumah sakit, sehingga mereka dapat menilai warna cairan dan keselamatan bayi.

Baca Juga: Waduh Ketuban Pecah Bikin Panik! Ini yang Perlu Moms Lakukan

3. Seperti apa baunya?

Cairan ketuban harusnya tidak berbau.

Jika baunya tidak enak, Moms mungkin memiliki infeksi.

Kemungkinan besar Moms akan diminta untuk datang dan segera diperiksa.

Jika ketuban Moms positif pecah, antibiotik perlu diberikan, karena meningkatnya risiko infeksi pada bayi.

Langkah dan tips berikutnya

1. Jika kontraksi belum teratur, dan jika dokter atau bidan tidak meminta Moms ke rumah sakit, coba untuk bersantai dan beristirahat sampai kontraksi lebih panjang, lebih kuat dan lebih sering jaraknya.

2. Siapkan satu bungkus pembalut khusus malam di tangan.

Baca Juga: Awas! Stres Ketika Hamil Bisa Pengaruhi Si Kecil Melalui Air Ketuban

Beberapa Moms menyiapkan penutup kasur tahan air atau membeli bantalan anti air di toko obat.

Ini adalah bantalan yang sama yang digunakan di rumah sakit.

Karena tips menghadapi pecah ketuban ini pada dasarnya mengajak ibu hamil untuk tenang dan mengamati situasinya, semoga Moms terbantu ya.