Lompat dari Lantai 14, Remaja Ini Sempat Teriakkan Rasa Sayangnya pada Sang Ibu Sebelum Bunuh Diri, Diduga Bully Jadi Penyebabnya

By Anisa Annan, Senin, 4 November 2019 | 16:39 WIB
Ilustrasi jenazah (iStockphotos)

Nakita.id - Tak ada yang menyangka jika Kamis (24/10/2019) lalu akan jadi hari terakhir seorang remaja yang dikenal ceria dan bertingkah jenaka.

Mirisnya lagi, remaja itu justru memilih mengakhiri hidupnya sendiri.

Melansir World of Buzz, remaja laki-laki berusia 14 tahun itu melompat dari jendela kamarnya yang terletak di lantai 14 bangunan apartemen yang ia tinggali bersama keluarganya.

Baca Juga: Kini Beristri Wanita 19 Tahun Lebih Muda, Mantan Suami Ussy Sulistiawaty Sempat Sulit untuk Tatap Muka

Sampai menjelang makan malam, suasana di kediaman remaja itu berjalan seperti biasanya.

Namun mendadak ibu remaja itu mendengar suara teriakan dari kamar putranya.

"Ibu, aku mencintaimu!" Itulah teriakan yang didengar oleh ibunda remaja malang tersebut, yang ternyata jadi kata-kata terakhirnya.

Begitu sampai di kamar putranya, remaja itu telah terjun dan meninggalkan 2 lembar surat pesan terakhir.

Satu untuk sang ibu, satu ditujukan untuk teman perempuannya di sekolah.

Kejadian tragis ini bertempat di Sichuan, Tiongkok, remaja yang mengakhiri hidupnya bernama Wang Jia Le.

Wang Jia Le meninggalkan surat untuk ibu dan keluarganya, meminta agar keputusannya untuk bunuh diri diterima oleh keluarganya.

Ia pun meminta maaf pada keluarga dan ibunya karena memilih untuk bunuh diri.

Baca Juga: Sempat Cekcok Sampai Sebut ‘Musuh dalam Selimut’, Kini Merry Malah Kedapatan Kompak Lakukan Hal Ini Bersama Sesen di Bali, Gimmick?

Namun, Wang Jia Le juga mengungkapkan hal tak terduga.

Dikenal ceria, ternyata ia berbohong memiliki banyak teman di sekolah.

Wang Jia Le pun mengungkapkan jika sesungguhnya di sekolah ia merasa sangat kesepian dan kerap menangis tiap malam hingga jatuh tertidur.

Sementara surat untuk teman perempuannya berisi permintaan untuk mengunggah sebuah pesan ke media sosialnya.

"Ejekan verbal terasa sangat menyakitkan. Baik itu sengaja atau tidak, aku berharap 'dia' berkata lebih baik," demikian bunyi pesan yang diminta Wang Jia Le untuk diteruskan ke media sosial.

Dari surat dan pesan yang ditinggalkan Wang Jia Le, tentu memunculkan beberapa asumsi terkait masalahnya di sekolah.

Setelahnya, pengakuan mengejutkan anaknya tersebut membuat keluarganya curiga dan mencari tahu apa yang sebenarnya menimpa anaknya di sekolah.

Beberapa saksi pun akhirnya membeberkan fakta bahwa mereka sempat memergoki Wang Jia Le tampak menangis dan berlari naik turun dari tangga.

Baca Juga: Sempat Tuai Kontroversi karena Nama Anaknya Dijiplak, Kini Franda Protes Mukanya Terpampang di Truk

Ada juga beberapa orang yang melihat Wang Jia Le sedang dimarahi oleh seorang guru.

Salah seorang temannya mengatakan jika Wang Jia Le sering bertengkar dengan guru di kelas.

Sayangnya pihak sekolah justru tak mau membantu mengungkap masalah ini dan berkesan menghindar.

Bahkan dinas pendidikan pun ikut menghindar dan memilih bungkam tak mau ikut campur dalam penyelesaian kasus ini.