Cemas Anak Terlambat Bicara? Begini Cara Deteksinya Moms

By Poetri Hanzani, Sabtu, 9 November 2019 | 12:00 WIB
Ilustrasi anak terlambat bicara (eli ramos)

Nakita.id - Tanda anak terlambat bicara bisa Moms ketahui sejak awal.

Dengan menyadarinya sedari dini, maka Moms dapat menanganinya secara cepat.

Maka dari itu, jangan sampai terlambat untuk mengetahuinya.

Sebaiknya, segera pula konsultasikan kondisi buah hati ke dokter ya Moms.

Karena, ini sangatlah penting untuk perkembangan bahasa dan kognitif anak kelak.

Ingat, rentang waktu untuk perkembangan bahasa sangatlah lebar, dan anak Moms mungkin saja mengalami tanda keterlambatan bicara selama perjalanannya.

Baca Juga: Waspada, Ajarkan Dua Bahasa Bisa Membuat Anak Terlambat Bicara

Anak batita mungkin akan mengulang-ulang beberapa kata di tengah kalimat untuk menjaga perhatian orangtuanya selagi ia memformulasikan sisa pemikiran.

Tapi ini berbeda dengan gagap ya.

Bayi yang lahir prematur biasanya jadwal berbicaranya pun akan tertunda beberapa minggu atau bulan.

Biasanya bayi prematur akan mengejar ketertinggalannya pada usia 2 tahun.

Lalu kapan waktu paling pas bagi Moms untuk mulai merasa khawatir akan tanda anak alami keterlambatan bicara?

Sebagai aturan umumnya, percayalah pada insting Moms.

Jika Moms merasa ada sesuatu yang tidak beres, segera ke dokter anak.

Pada dasarnya, orangtualah yang paling mengerti perkembangan si Kecil.

Sebagai panduan dasar, perhatikanlah gejala-gejala anak terlambat bicara di bawah ini:

Baca Juga: Putrinya Masih Menjalani Pengobatan di Singapura, Denada Ingin Rayakan Ulang Tahun Shakira Tidak di Rumah Sakit

Saat 12 bulan:

- Tidak mengucapkan “mama” atau “papa”.

- Tidak menggunakan gerakan tubuh, seperti melambaikan tangan, menggoyangkan kepala, atau menunjuk.

- Tidak berlatih menggunakan setidaknya beberapa konsonan, seperti “p” atau ‘b”.

- Tidak bisa mengerti dan merespons kata-kata, seperti "tidak" dan "bye-bye".

- Tidak menunjuk pada hal-hal yang menarik, contoh burung atau pesawat terbang.

- Tidak mengucapkan satu kata pun saat usia 12-15 bulan.

- Jangankan bicara, mengoceh pun tidak.

Saat 18 bulan:

- Tidak menunjukkan setidaknya salah satu organ tubuh yang Moms tanyakan.

- Tidak berusaha berkomunikasi dengan Moms ketika mereka membutuhkan bantuan atau menunjuk sesuatu yang mereka inginkan.

- Tidak mengucapkan setidaknya 6 kata.

Antara 19-24 bulan:

- Tidak mengalami perkembangan kosakata secara cepat (sekitar 1 kata baru tiap minggu).

Baca Juga: Putrinya Masih Menjalani Pengobatan di Singapura, Denada Ingin Rayakan Ulang Tahun Shakira Tidak di Rumah Sakit

Saat 24 bulan:

- Tidak merespons pada pengarahan atau perintah sederhana.

- Tidak melakukan aktivitas “pura-pura” dengan boneka atau dirinya sendiri (seperti menyisir rambutnya atau menyuapi si boneka).

- Tidak meniru aksi atau kata orang lain.

- Tidak bisa menunjukkan gambar yang benar di buku.

- Tidak bisa menggabungkan dua kata sekaligus.

- Tidak tahu kegunaan dari benda-benda rumah tangga yang umum, seperti sendok, sisir, dan garpu.

Saat 25 bulan:

- Tidak menggunakan 2-4 kata pada kalimat sederhana.

- Tidak bisa menyebutkan beberapa bagian tubuh.

- Tidak bisa bertanya pertanyaan sederhana.

Saat 30 bulan:

- Ucapannya tidak bisa dimengerti oleh semua orang di keluarga Moms.

Baca Juga: BERITA POPULER: Berbagai Kontroversi 'Ulah' Barbie Kumalasari Saat Suamimya Dipenjara hingga Ali Syakieb yang akan Susul Citra Kirana Menikah

Saat 36 bulan:

- Tidak menggunakan kata pengganti, seperti saya, kamu, atau aku.

- Hampir setiap saat, ucapannya tidak bisa dimengerti oleh semua orang asing  yang ditemui.

Saat 3 tahun:

- Tidak bisa berbicara frase-frase pendek (kumpulan kata).

- Tidak mengerti instruksi pendek dari Moms.

- Tidak memiliki ketertarikan berinteraksi dengan anak lain.

- Memiliki kesulitan yang tinggi berpisah dari orangtua.

- Memiliki cara bicara yang tidak jelas.

- Masih sering gagap dan sangat sulit menghasilkan suara dan kata yang benar.

Saat 4 tahun:

- Belum menguasai beberapa konsonan tunggal.

- Tidak mengerti konsep “sama” dan “berbeda”.

- Tidak menggunakan kata ganti “saya” dan “kamu” secara benar.

Baca Juga: Tampil Tak Seperti Mendikbud Umumnya, Penampilan Nadiem Makarim Saat Kunjungan Kerja Buat Heboh: 'Kalau Ketemu di Jalan Nggak Ngenalin'

Nah Moms, itulah tanda-tanda anak terlambat bicara.

Jadi, jangan dianggap biasa ya Moms.

Segera konsultasikan ke dokter jika hal ini terjadi pada si Kecil.