Djaduk Ferianto Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Waspadai Tubuh Akan Rasakan Hal Ini 1 Bulan Sebelum Terjadi Serangan

By Maharani Kusuma Daruwati, Rabu, 13 November 2019 | 16:02 WIB
Djaduk Ferianto meninggal dunia (Kompas.com/Ika Fitriana)

Nakita.id - Duka tengah melanda dunia hiburan Tanah Air.

Salah seorang seniman senior andalan Indonesia kini telah berpulang.

Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019) pukul 02.30 WIB dini hari.

Ia mengembuskan napas terakhirnya saat sedang tidur di rumahnya di Yogyakarta.

Mengutip dari Kompas.com, Djaduk meninggal dunia saat berada di rumah usia mengikuti rapat Ngayogjazz.

Baca Juga: BERITA POPULER: Mewahnya Hunian Tantowi Yahya di Selandia Baru Buat Raffi Ahmad Takjub hingga Robby Purba Ajak Ayu Ting Ting Nikah

"Di rumah sempat tidur, lalu terbangun dan merasa kesakitan. Jam 02.30 meninggal di rumah," kata Board Creative Ngayogjazz, Novindra Dirantara, kepada Kompas.com, Rabu pagi.

Tak ada tanda-tanda sakit atau hal aneh, Vindra menjelaskan Djaduk sempat mengeluh kesemutan sebelum ditemukan meninggal dunia.

"Saat bangun, beliau merasa kesemutan di tubuh dan bicaranya sudah enggak jelas," kata Vindra.

Penyebab kematian Djaduk diungkap oleh sang kakak, Butet Kertaredjasa.

Menurut keterangan Butet, Djaduk meninggal karena serangan jantung.

"Karena serangan jantung. Maafkan Djaduk ya," terang Butet.

Penyakit jantung, terutama serangan jantung memang merupakan salah satu penyebab kematian mendadak.

Penyakit mematikan ini kerap menjadi momok bagi banyak orang.

Bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat, maka bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Kini Punya Kerajaan Bisnis, Raffi Ahmad Pernah Diramal Suhu Naga Sebelum Meninggal, Peringatkan Soal Kesombongan!

Sedangkan penderita terkadang tak tahu datangnya serangan jantung.

Mengutip dari Brightside, sebenarnya  satu bulan sebelum penderita mendapat serangan jantung, tubuh sudah menunjukkan tanda-tandanya.

Berikut 8 tanda tubuh akan terkena serangan jantung.

1. Kelelahan

Kelelahan yang tidak biasa, merupakan salah satu gejala utama yang menunjukkan serangan jantung di kemudian hari.

Dalam kasus ini, lebih rentan terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Namun, aktivitas fisik atau mental bukanlah alasan penyebab kelelahan ini.

Karena, gejala ini cukup jelas dan tidak akan luput dari perhatian.

Bahkan terkadang merasa lelah hanya saat melakukan tugas-tugas sederhana, seperti membersihkan tempat tidur atau mandi.

Baca Juga: Kini Punya Kerajaan Bisnis, Raffi Ahmad Pernah Diramal Suhu Naga Sebelum Meninggal, Peringatkan Soal Kesombongan!

2. Nyeri perut

Sakit perut, mual, kembung adalah beberapa gejala yang paling umum terjadi, baik pada perempuan dan laki-laki.

Nyeri perut sebelum serangan jantung memiliki sifat episodik, berkurang dan kemudian kembali dalam jangka waktu yang singkat.

Ketegangan fisik dapat memperburuk terjadinya nyeri perut.

3. Insomnia

Insomnia juga dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke, yang lebih sering terjadi pada perempuan.

Gejala ini termasuk sulit tidur dan bangun pagi.

Baca Juga: 5 Tahun Berjuang Lawan Penyakit hingga Tak Boleh Hamil, Fitri Tropica Akhirnya Melahirkan Anak Pertamanya, Tengok Potret Cantiknya!

4. Sesak napas

Dyspnea atau sesak napas, adalah perasaan kuat karena tidak mampu menarik napas dalam-dalam.

Gejala ini sering terjadi di antara laki-laki dan perempuan hingga 6 bulan sebelum mengalami serangan jantung.

Moms dan Dads akan merasa seperti tidak bisa mendapatkan udara yang cukup, pusing, dan kemudian sesak napas.

5. Rambut rontok

Rambut rontok dianggap hanya indikator lain yang terlihat dari risiko penyakit jantung.

Seringkali terjadi pada laki-laki di atas 50 tahun, tetapi beberapa perempuan juga mungkin bisa berisiko.

Kebotakan juga dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon kortisol.

Maka dari itu, perhatikan rambut yang rontok dari ubun-ubun kepala.

Baca Juga: Kesha Ratuliu Dicibir Nikah Muda Saat Belum Lulus Kuliah dan Kerja, Mona Ratuliu Beri Pembelaan: 'Kesha Udah Main Sinetron Sejak Umur 4 Tahun'

6. Denyut jantung tidak teratur

Irama detak jantung atau aritmia sering disertai dengan serangan panik dan kecemasan, terutama di kalangan perempuan.

Latihan fisik dapat memengaruhi dalam peningkatan denyut jantung, terutama pada kasus dengan penyakit aterosklerosis.

Pada gejala ini, detak jantung yang tidak teratur berlangsung selama 1-2 menit bahkan dapat menyebabkan pusing dan kelelahan ekstrim. Jangan tunda, hubungi dokter segera!

7. Keringat berlebihan

Berkeringat yang tidak biasa atau berlebihan, tanda peringatan awal serangan jantung.

Itu mungkin terjadi kapan saja di siang atau malam hari.

Gejala ini mirip flu dan kulit berkeringat, bahkan terjadi meski tidak melakukan aktivitas fisik dan perubahan suhu udara.

Baca Juga: Baru Pulang dari Jepang, Sandra Dewi Terharu Suaminya Pertama Kali Lakukan Hal Ini Untuknya: 'Seumur Hidup Baru Pertama'

8. Nyeri dada

Laki-laki dan perempuan mengalami nyeri dada dalam intensitas dan bentuk yang berbeda.

Pada laki-laki, gejala ini mengacu pada tanda-tanda awal paling penting dari serangan jantung di kemudian hari.

Dan gejala ini mempengaruhi 30% perempuan.

Nyeri dada membuat tidak nyaman pada satu atau kedua lengan (lebih sering yang kiri), rahang bawah, leher, bahu, atau perut yang mungkin terjadi permanen atau hanya sementara.